Sabtu, 23 November 2024
KTT Bali

Menkominfo sebut DIN G20 ruang inovasi digital untuk pemulihan global

Menkominfo sebut DIN G20 ruang inovasi digital untuk pemulihan global
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate membuka acara Digital Innovation Network G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (3/9/2022). (ANTARA/Livia Kristianti)
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebut Digital Innovative Network (DIN) G20 sebagai ruang bagi inovasi-inovasi digital dari startup untuk menghadirkan solusi nyata bagi pemulihan global terutama pascapandemi COVID-19.

"Acara ini diharapkan bisa meningkatkan peran pentingnya inovasi digital bagi pemulihan global terutama pascapandemi COVID-19," kata Johnny saat membuka DIN G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu.

Ia berharap dengan adanya DIN G20 sebagai bagian dari Digital Economy Working Group (DEWG) di bawah kepemimpinan Indonesia bisa mempromosikan pemulihan ekonomi secara digital lewat kolaborasi ekosistem digital secara global.

"Mari kita terus lanjutkan memperkuat sistem, sinergi, merealisasikan, menginklusifkan, dan mendorong keberlanjutan global lewat transformasi digital. Recover together, recover stronger," katanya.

Johnny mengungkapkan potensi besar ekonomi digital berkat hadirnya inovasi-inovasi yang turut berkembang dengan pesatnya kemajuan teknologi.

Berdasarkan data yang dikemukakan Bank Dunia pada 2022 total produk domestik bruto global untuk ekonomi digital mencapai 15,5 persen meningkat 2,5 kali lebih cepat dalam 15 tahun terakhir.

Selanjutnya di 2030 diprediksi bahwa akan ada penciptaan bisnis berbasis digital hingga 70 persen dan mampu meningkatkan kapasitas ekonomi global.

Di tengah pandemi pun kehadiran inovasi digital terbukti telah memiliki peranan penting untuk membuat banyak negara bertahan dari pukulan pembatasan kegiatan dan membantu pemulihan ekonomi terutama mendukung hadirnya perusahaan-perusahaan rintisan serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Maka dari itu, Indonesia sebagai pemimpin DEWG G20 ingin memberikan ruang yang khusus bagi para perusahaan rintisan (startup) dari berbagai belahan dunia terutama dari negara anggota G20 untuk saling berbagi pengalaman, ide, dan memberikan ilmu serta pencerahan agar lebih banyak inovasi baru yang hadir memberi jawaban untuk tantangan global di masa mendatang bahkan setelah pandemi mampu dilewati.

Dengan menghadirkan DIN G20, Indonesia tidak hanya memberi ruang para startup untuk berbagi pemikiran dan inovasi tapi juga memberikan ruang untuk memekarkan bisnis mereka.

"Dalam dua hadir ke depan, saya percaya bahwa DIN G20 akan memfasilitasi pertemuan dan diskusi yang akan menciptakan kolaborasi dalam inovasi digital. Kami percaya bahwa ajang ini bisa jadi katalis penting untuk pertumbuhan ekonomi digital lewat memperkaya kolaborasi antara modal ventura, perusahaan-perusahaan baik di skala domestik maupun internasional," ujar Johnny.

Adapun acara ini diikuti oleh lebih dari 400 partisipan dari 42 modal ventura, 55 startup, dan para pembuat kebijakan di sektor digital dan korporasi baik secara daring maupun luring dari Bali.



Baca juga: Indonesia jadikan DIN G20 wadah solusi global lewat digitalisasi

Baca juga: Menkominfo yakin pertemuan menteri digital G20 tak berhenti di DEMM

Baca juga: Menkominfo tegaskan DEWG bukan wadah bahas politik Rusia-Ukraina
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: ANTARA