Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G. Plate meyakini G20 Digital Innovation Network (DIN) mampu menjadi katalis yang mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di dalam negeri.
Alasannya, kegiatan itu, yang merupakan side event dari G20 Digital Economy Working Group (DEWG), bertujuan mempertemukan para pelaku usaha teknologi rintisan (startup), perusahaan penyedia modal (venture capital), para pembuat kebijakan (policy makers), dan perusahaan teknologi ternama dunia seperti Google.
“Kami yakin acara ini menjadi katalis yang penting untuk pertumbuhan ekonomi digital melalui memperbanyak kolaborasi antara startup, modal ventura, dan perusahaan nasional dan internasional,” kata Johnny saat menyampaikan pidato kunci pada acara pembukaan G20 Digital Innovation Network di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu.
Dalam kesempatan yang sama, Menkominfo RI di hadapan beberapa menteri negara G20 dan perwakilan lembaga asing menyampaikan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia menunjukkan tren yang positif.
“Pada 2021, nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai 70 miliar dolar AS, dan bakal bertumbuh sampai 315,5 dolar AS pada 2030. Potensi besar ini adalah masa depan ekonomi Indonesia, yang dasarnya ditopang oleh start up-start up yang memiliki performa baik,” kata Johnny G. Plate.
Ia lanjut menyampaikan Indonesia saat ini telah memiliki dua startup decacorn — yaitu perusahaan yang valuasinya mencapai 10 miliar dolar AS, dan lebih dari 10 startup unicorn — yang valuasinya mencapai 1 miliar dolar AS.
Ia pun meyakini startup memiliki peran penting dalam menentukan arah ekonomi digital tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kawasan.
“Dalam beberapa hari ke depan, saya mempercayakan (pengurus) G20 DIN untuk menggelar rangkaian pertemuan dan diskusi yang diharapkan dapat menghasilkan berbagai kolaborasi untuk inovasi digital,” kata Menkominfo RI.
G20 Digital Innovation Network yang digelar di BICC Nusa Dua, Bali, pada 2–4 September 2022, diikuti oleh lebih dari 400 peserta yang hadir di lokasi acara secara langsung, dan lebih dari 200 peserta yang hadir virtual.
Para peserta merupakan perwakilan dari startup, modal ventura, pembuat kebijakan, dan perusahaan.
Chair G20 DIN Sonny Hendra Sudaryana saat sesi jumpa pers selepas acara pembukaan menyampaikan rangkaian kegiatan Digital Innovation Network tahun ini fokus membahas lima isu, yaitu teknologi pendidikan, keuangan inklusif, kesehatan, energi bersih dan energi terbarukan, dan rantai pasok barang (supply chain).
Baca juga: DIN G20 jadi jembatan naikan kelas startup di Indonesia
Baca juga: Menkominfo sebut DIN G20 ruang inovasi digital untuk pemulihan global
Baca juga: Indonesia ingin DIN jadi ajang rutin tahunan
Alasannya, kegiatan itu, yang merupakan side event dari G20 Digital Economy Working Group (DEWG), bertujuan mempertemukan para pelaku usaha teknologi rintisan (startup), perusahaan penyedia modal (venture capital), para pembuat kebijakan (policy makers), dan perusahaan teknologi ternama dunia seperti Google.
“Kami yakin acara ini menjadi katalis yang penting untuk pertumbuhan ekonomi digital melalui memperbanyak kolaborasi antara startup, modal ventura, dan perusahaan nasional dan internasional,” kata Johnny saat menyampaikan pidato kunci pada acara pembukaan G20 Digital Innovation Network di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu.
Dalam kesempatan yang sama, Menkominfo RI di hadapan beberapa menteri negara G20 dan perwakilan lembaga asing menyampaikan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia menunjukkan tren yang positif.
“Pada 2021, nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai 70 miliar dolar AS, dan bakal bertumbuh sampai 315,5 dolar AS pada 2030. Potensi besar ini adalah masa depan ekonomi Indonesia, yang dasarnya ditopang oleh start up-start up yang memiliki performa baik,” kata Johnny G. Plate.
Ia lanjut menyampaikan Indonesia saat ini telah memiliki dua startup decacorn — yaitu perusahaan yang valuasinya mencapai 10 miliar dolar AS, dan lebih dari 10 startup unicorn — yang valuasinya mencapai 1 miliar dolar AS.
Ia pun meyakini startup memiliki peran penting dalam menentukan arah ekonomi digital tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di kawasan.
“Dalam beberapa hari ke depan, saya mempercayakan (pengurus) G20 DIN untuk menggelar rangkaian pertemuan dan diskusi yang diharapkan dapat menghasilkan berbagai kolaborasi untuk inovasi digital,” kata Menkominfo RI.
G20 Digital Innovation Network yang digelar di BICC Nusa Dua, Bali, pada 2–4 September 2022, diikuti oleh lebih dari 400 peserta yang hadir di lokasi acara secara langsung, dan lebih dari 200 peserta yang hadir virtual.
Para peserta merupakan perwakilan dari startup, modal ventura, pembuat kebijakan, dan perusahaan.
Chair G20 DIN Sonny Hendra Sudaryana saat sesi jumpa pers selepas acara pembukaan menyampaikan rangkaian kegiatan Digital Innovation Network tahun ini fokus membahas lima isu, yaitu teknologi pendidikan, keuangan inklusif, kesehatan, energi bersih dan energi terbarukan, dan rantai pasok barang (supply chain).
Baca juga: DIN G20 jadi jembatan naikan kelas startup di Indonesia
Baca juga: Menkominfo sebut DIN G20 ruang inovasi digital untuk pemulihan global
Baca juga: Indonesia ingin DIN jadi ajang rutin tahunan
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA