Pencapaian perwakilan startup asal Indonesia di acara Digital Innovative Network (DIN) G20 dinilai dapat menaikkan kepercayaan diri para startup lainnya di Tanah Air untuk berkembang dan menciptakan inovasi digital lebih banyak.
"(Kemenangan) ini kan membangun confident bagi startup kita lainnya. Dalam kompetisi dengan negara lain, ternyata mereka (startup Indonesia) bisa menang. Dan ini lebih bisa mempercepat pertumbuhan startup," kata Direktur Jendral Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Baca juga: India rencanakan buat "engagement group" bernama "Startup20"
Adapun lima perwakilan startup Indonesia dari lima sektor yang mengikuti DIN G20 2022 ialah Xurya dari sektor green and renewable energy, Cakap dari sektor education technology, Sinbad dari sektor supply chain, Nusantics dari sektor healthcare, dan Komunal dari sektor financial inclusivity.
Kelimanya berhasil menyabet apresiasi baik dari panelis juri maupun partisipan yang hadir dan diikuti oleh startup, modal ventura, serta pembuat kebijakan sektor digital dari negara-negara anggota G20 serta negara undangan.
Selain memberikan ruang untuk startup Indonesia bisa unjuk kebolehan lewat ajang seperti DIN G20, Semuel pun menyebutkan Kemenkominfo mendukung banyak gerakan yang tumbuh di Tanah Air terkait dengan pengembangan startup karena bisa menciptakan lebih banyak potensi kolaborasi antarsektor.
"Justru semakin banyak (gerakan dan ruang untuk startup) dari sektor yang berbeda-beda itu bagus. Itu membentuk kolaborasi," katanya.
Baca juga: Indonesia serahkan keberlanjutan DIN G20 kepada India
Ia meyakini kunci sukses untuk pertumbuhan dan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi untuk startup dimulai dengan kolaborasi dan inovasi.
Semuel juga berharap ke depannya akan lebih banyak startup yang tumbuh di Tanah Air setelah melihat pencapaian dari perwakilan Indonesia di DIN G20.
DIN G20 pada dasarnya merupakan program bagi para pelaku ekosistem inovasi digital dan startup bisa saling berbagi baik itu inovasi, ide, maupun ilmu.
Acara itu merupakan kelanjutan dari Digital Innovation League (DIL) yang dihelat oleh Italia dalam Presidensi G20 2021 dengan modifikasi dari Indonesia yang menekankan bahwa kolaborasi dan berjejaring adalah kunci dari keberhasilan pengembangan ekosistem startup.
Sebanyak lebih dari 400 peserta luring dan 200 peserta daring mengikuti acara yang berlangsung di Nusa Dua, Bali itu.
Kementerian Kominfo pun berkomitmen akan mengadakan acara serupa seperti DIN G20 untuk ekosistem startup di tingkat ASEAN pada tahun depan sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap transformasi digital menjawab tantangan global.
Baca juga: Menkominfo: G20 DIN mampu jadi katalis pertumbuhan ekonomi digital
Baca juga: DIN G20 jadi jembatan naikan kelas startup di Indonesia
Baca juga: Menkominfo sebut DIN G20 ruang inovasi digital untuk pemulihan global
"(Kemenangan) ini kan membangun confident bagi startup kita lainnya. Dalam kompetisi dengan negara lain, ternyata mereka (startup Indonesia) bisa menang. Dan ini lebih bisa mempercepat pertumbuhan startup," kata Direktur Jendral Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Baca juga: India rencanakan buat "engagement group" bernama "Startup20"
Adapun lima perwakilan startup Indonesia dari lima sektor yang mengikuti DIN G20 2022 ialah Xurya dari sektor green and renewable energy, Cakap dari sektor education technology, Sinbad dari sektor supply chain, Nusantics dari sektor healthcare, dan Komunal dari sektor financial inclusivity.
Kelimanya berhasil menyabet apresiasi baik dari panelis juri maupun partisipan yang hadir dan diikuti oleh startup, modal ventura, serta pembuat kebijakan sektor digital dari negara-negara anggota G20 serta negara undangan.
Selain memberikan ruang untuk startup Indonesia bisa unjuk kebolehan lewat ajang seperti DIN G20, Semuel pun menyebutkan Kemenkominfo mendukung banyak gerakan yang tumbuh di Tanah Air terkait dengan pengembangan startup karena bisa menciptakan lebih banyak potensi kolaborasi antarsektor.
"Justru semakin banyak (gerakan dan ruang untuk startup) dari sektor yang berbeda-beda itu bagus. Itu membentuk kolaborasi," katanya.
Baca juga: Indonesia serahkan keberlanjutan DIN G20 kepada India
Ia meyakini kunci sukses untuk pertumbuhan dan pengembangan ke tingkat yang lebih tinggi untuk startup dimulai dengan kolaborasi dan inovasi.
Semuel juga berharap ke depannya akan lebih banyak startup yang tumbuh di Tanah Air setelah melihat pencapaian dari perwakilan Indonesia di DIN G20.
DIN G20 pada dasarnya merupakan program bagi para pelaku ekosistem inovasi digital dan startup bisa saling berbagi baik itu inovasi, ide, maupun ilmu.
Acara itu merupakan kelanjutan dari Digital Innovation League (DIL) yang dihelat oleh Italia dalam Presidensi G20 2021 dengan modifikasi dari Indonesia yang menekankan bahwa kolaborasi dan berjejaring adalah kunci dari keberhasilan pengembangan ekosistem startup.
Sebanyak lebih dari 400 peserta luring dan 200 peserta daring mengikuti acara yang berlangsung di Nusa Dua, Bali itu.
Kementerian Kominfo pun berkomitmen akan mengadakan acara serupa seperti DIN G20 untuk ekosistem startup di tingkat ASEAN pada tahun depan sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap transformasi digital menjawab tantangan global.
Baca juga: Menkominfo: G20 DIN mampu jadi katalis pertumbuhan ekonomi digital
Baca juga: DIN G20 jadi jembatan naikan kelas startup di Indonesia
Baca juga: Menkominfo sebut DIN G20 ruang inovasi digital untuk pemulihan global
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA