Sabtu, 23 November 2024

Pulau Bali Jadi Saksi Pertemuan Joe Biden dengan Xi Jinping

Pulau Bali Jadi Saksi Pertemuan Joe Biden dengan Xi Jinping

Penulis: Ahmad Richad

TVRINews, Bali

Pulau Bali menjadi saksi pertemuan tatap muka pertama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping di sela-sela forum G20.

Dalam pertemuan tersebut, Biden dan Xi membahas berbagai isu global mulai dari ancaman nuklir Korea Utara, invasi Rusia ke Ukraina, hingga masalah Taiwan.

Biden juga sempat menyampaikan penolakannya terhadap tindakan koersif dan agresif China terhadap Taiwan. 

Meskipun berbeda pendapat soal Taiwan, namun mereka berusaha mengelola perbedaan tersebut hingga tidak terjadi konflik yang lebih besar. 

"Presiden Xi Jinping dan saya memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama menghadapi tantangan global yang mendesak dan untuk melanjutkan dialog terbuka yang jujur akan selalu kami lakukan bersama," kata Biden, di Nusa Dua, Bali, dikutip Selasa (15/11/2022).

Diberitakan sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali pada Selasa (15/11/2022).

"Dengan ini saya nyatakan KTT G20 resmi dibuka," kata Presiden Jokowi dalam rapat KTT G20.

Pada KTT G20 ini Indonesia akan membawa tiga masalah utama, yaitu mengenai transisi energi berkelanjutan, transformasi digital, dan arsitektur kesehatan global.

Berikut daftar Kepala Negara G20 yang hadir dalam KTT adalah Presiden Indonesia Jokowi, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman, Presiden Argentina Alberto Fernandez, dan PM Australia Anthony Albanese.

Lalu, PM India Narendra Modi, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, PM Italia Georgia Meloni, PM Jepang Fumio Kishida, Kanselir Jerman Olaf Schoolz, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden China Xi Jinping, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen.

Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: TVRI