Jalur Keuangan

JFTHT G20 wadah susun rencana aksi pembiayaan kesehatan global

JFTHT G20 wadah susun rencana aksi pembiayaan kesehatan global
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg (tengah), dan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Bruce Aylward (kanan) saat mengikuti 'social program' dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 atau Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (18/2/2022). Dalam kesempatan tersebut sejumlah Menteri Keuangan, Gubernur Bank Sentral, serta perwakilan lembaga keuangan internasional berolahraga bersama, menikmati hidangan khas Betawi hingga pelepasliaran burung. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/POOL/aww.

Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan RI kembali melanjutkan menyelenggarakan Pertemuan G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) ketiga secara virtual pada tanggal 1 April 2022.

Dalam pembukaan pertemuan, Co-chair JFHTF Wempi Saputra mengajak negara anggota G20 menyusun rencana aksi pembiayaan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi (Pandemic Preparedness and Response/PPR).

“Pertemuan JFHTF yang ketiga merupakan langkah penting bagi semua negara anggota dalam menyusun strategi pembiayaan untuk pencegahan, kesiap-siagaan, dan respons terhadap pandemi atau PPR," kata Wempi sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Sabtu.

Hasil pertemuan ketiga JFHTF akan menjadi bahan masukan bagi Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan negara anggota G20, serta menjadi bahan diskusi dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 kedua yang akan diselenggarakan pada April 2022.

“Pertemuan ke-3 G20 JFHTF hari ini harus dapat memberikan para Menteri umpan balik yang mereka butuhkan untuk menyusun mekanisme keuangan baru, serta bagaimana menerapkannya,” tambah Wempi.

Co-Chair JFHTF lainnya Kunta Wibawa memimpin rapat yang berfokus membahas laporan dari Bank Dunia dan WHO mengenai kesenjangan pembiayaan PPR dan kesenjangan modalitas untuk membangun fasilitas keuangan antar negara.

"Pertemuan hari ini harus dapat menyediakan dan menyiapkan panduan serta bahan diskusi bagi Menteri Keuangan dan Kesehatan dalam modalitas mekanisme keuangan yang baru dan preferensi strukturnya serta bagaimana kita semua dapat bergerak maju bersama-sama." ujar Kunta.

Dalam pertemuan ketiga JFHTF, negara nggota G20 juga meluncurkan COVID-19 Countermeasures dan rencana aksi global untuk “One Health", serta bersepakat untuk perlu segera mengatasi kesenjangan penanganan krisis kesehatan yang signifikan antar negara di dunia.

Para anggota G20 secara umum juga mendukung pembentukan mekanisme keuangan baru yang akan menyediakan sumber pendanaan yang berdedikasi dan berkelanjutan untuk PPR pandemi dan melengkapi lanskap solusi pembiayaan yang ada.

"JFHTF akan terus bekerja menyelesaikan modalitas yang akan dilaporkan kepada para Menteri Keuangan dan Kesehatan G20," kata Kunta.

JFHFT di bawah G20 bersama dengan sekretariat JFHTF memainkan peran penting dalam mendukung koordinasi kesehatan dan keuangan guna mewujudkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon terhadap pandemi dan keadaan darurat kesehatan lain, yang mana hal ini sejalan dengan Peraturan Kesehatan Internasional.

Baca juga: Indonesia angkat kesetaraan akses dan distribusi vaksin di G20

Baca juga: Indonesia dorong peningkatan swasta dalam pendanaan lingkungan di G20

Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: ANTARA