Hal itu terjadi karena dilakukannya pembatasan mobilitas masyarakat untuk mencegah meluasnya penularan COVID-19 sejak kasus infeksi COVID-19 pertama di Indonesia muncul pada Maret 2020
Kepadatan penumpang harian yang bepergian melalui Bandar Udara Soekarno Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten pada arus mudik dan balik pada Lebaran 2022 hingga saat ini belum mencapai jumlah kepadatan penumpang harian sebelum pandemi COVID-19.
“Kelihatannya memang belum maksimal ya... belum sesuai seperti masa normal,” kata Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno Hatta M Holik Muardi di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Banten, Jumat.
Hal itu terjadi karena dilakukannya pembatasan mobilitas masyarakat untuk mencegah meluasnya penularan COVID-19 sejak kasus infeksi COVID-19 pertama di Indonesia muncul pada Maret 2020.
Pada saat pandemi COVID-19, rata-rata jumlah penumpang yang melalui Bandara Soetta sebanyak 70.000-80.000 penumpang per hari.
Di masa normal sebelum pandemi COVID-19, sekitar 180.000-200.000 penumpang melalui Bandara Soetta per hari.
Sementara hingga saat ini, angka tertinggi kepadatan penumpang di masa pandemi COVID-19 terlihat pada puncak arus mudik Idul Fitri 1443 Hijriah atau Lebaran 2022, yakni sebanyak 141.000 orang pada H-3 Lebaran.
Namun, diperkirakan sebanyak 140.000-150.000 penumpang per hari melalui Bandara Soetta pada puncak arus balik Idul Fitri 1443 Hijriah di Bandara Soetta yang diprediksi mulai terjadi pada Sabtu (7/5) sampai Senin (9/5).
“Masih di bawah normal untuk angka traffic (kepadatan) penumpang,” katanya.
Diharapkan Indonesia dapat segera pulih dari COVID-19 sehingga situasi makin membaik termasuk perekonomian di bidang transportasi udara, demikian M Holik Muardi .
Baca juga: AP II: Jumlah pemudik Bandara Soetta hampir dekati sebelum pandemi
Baca juga: H+1 Lebaran, Penumpang melalui Bandara Soetta capai 104.177 orang
Baca juga: Hari Lebaran, 816.746 kendaraan keluar Jakarta menuju Bandara Soetta
Baca juga: Puncak arus mudik di Pelabuhan Merak dan Bandara Soetta lampaui 2019
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA