Penulis: Ahmad Richad
TVRINews, Badung
Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa mengatakan sampai saat ini belum ada negara lain yang akan ikut berpartisipasi dalam pengamanan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Baca Juga: Mendagri Resmikan 3 Daerah Otonom Baru di Papua, Kini Indonesia Miliki 37 Provinsi
Hal tersebut Andika sampaikan saat meninjau kesiapan kawasan Rehabilitasi dan Konservasi Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (11/11/2022).
"Sejauh ini enggak ada. Tapi kami juga terbuka terbuka artinya kalau mereka ingin tahu bagaimana sistem pengamanan kami, ya kami pasti kasih tahu, karena memang tujuan kami kan juga membuat mereka nyaman bahwa kami sudah cover nih," kata Jenderal Andika.
Lebih lanjut, Jenderal Andika menyebutkan bahwa saat ini pengamanan KTT G20 sudah mencapai 99 persen.
"Kalau dari kami 99 persen (kesiapan), cuma sisa satu persen, dan satu persen itu cuma untuk penghalusan saja. Mungkin besok sore sudah kami rampungkan menjadi 100 persen," ujar Andika.
Sebagai informasi, prajurit TNI yang dikerahkan untuk mengamankan KTT G20 ini berjumlah 14.351, terdiri dari Mabes TNI 1.063 personel, Paspampres 1.451 personel, TNI AD 6.552 personel, TNI AL 2.474 personel dan TNI AU 2.811 personel.
Sementara alutsista yang disiagakan yaitu sembilan pesawat. Terdiri dua pesawat pengintai, dua F16, dua Sukhoi, tiga pesawat angkut, satu pesawat medical evacuation dan 15 helikopter.
Kemudian alutsista laut dikerahkan 14 KRI, yang ditempatkan di sekeliling pulau Bali selain disiagakan di perairan dekat Apurva Kempinski yang menjadi venue utama KTT. KRI ini juga disiapkan untuk pendampingan kapal-kapal militer negara anggota G20.
Baca Juga: Pemprov Bali: Tak Ada Peniadaan Kegiatan Agama Selama KTT G20
Dalam pengamanan VVIP di darat, dikerahkan kendaraan lapis baja jenis panser Anoa. Kendaraan ini disiagakan di beberapa titik yang dekat dengan venue, yakni Apurva Kempinski, Garuda Wisnu Kencana, Taman Hutan Raya Ngurah Rai dan pulau kura-kura di pantai Serangan.
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: TVRI