Jumat, 22 November 2024

Kemenhub Gelar Simulasi Bus Listrik Delagasi G20

Kemenhub Gelar Simulasi Bus Listrik Delagasi G20

KBRN, Bali: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar simulasi pergerakan bus listrik mendukung mobilitas delegasi G20. Kegiatan dilakukan bersama kementerian/lembaga terkait, yakni Kemlu, Kemenkominfo dan Kemenkomarves.

Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto mengatakan, simulasi ini untuk memastikan pelayanan bus listrik pada saat penyelenggaraan KTT G20 berjalan baik dan lancar.

"Kami telah menggelar rapat koordinasi yang dipimpin Pak Menteri Perhubungan dengan melakukan sejumlah persiapan dan koordinasi. Tujuannya untuk pengaturan operasional 41 bus listrik, baik sedang maupun bus besar," ungkapnya kepada RRI.co.id, Sabtu (12/11/2022).

Selain melayani para delegasi dari negara-negara yang diundang, sambung Novie, bus listrik juga melayani tim panitia serta wartawan peliput kegiatan G20.

Menurutnya, bus listrik akan melayani pergerakan dari satu titik ke titik lainnya di Bali. Beberapa rute yang dilayani, yaitu dari Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC)--Apurva Kempinski Bali dan Lapangan Lagoon--Apurva Kempinski Bali untuk para delegasi.

Dari Intercontinental Jimbaran ke Apurva untuk para panitia (Tim Sherpa), serta dari Bali International Convention Center ke Apurva, GWK, dan Tahura Mangrove untuk para wartawan/media peliput kegiatan G20.

"Untuk delegasi, sebanyak 12 bus listrik akan melayani pergerakan menuju ke lokasi acara, mulai pukul 06.00 sampai 07.00 WITA," terangnya.

"Sementara dari BNDCC dan Lagoon ke Apurva, dengan headway atau waktu tunggu antarkedatangan bus antara 5 sampai 10 menit sekali," tambahnya.

Novie menyebutkan, bus listrik ukuran sedang dapat menampung sebanyak 19 orang dan satu pengemudi. Sementara bus listrik ukuran besar memiliki kapasitas duduk 50 penumpang yang terdiri atas 26 seat, 23 standing, dan 1 driver.

"Selain itu, kami telah menyiagakan bus listrik untuk pelayanan dari Bandara Ngurah Rai ke kawasan Nusa Dua, Bali," ujarnya.

Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: RRI