Jumat, 22 November 2024

Pertemuan Sherpa G20 Diyakini Hasilkan Deklarasi Pimpinan

Pertemuan Sherpa G20  Diyakini Hasilkan Deklarasi Pimpinan

KBRN, Jakarta: Pertemuan Sherpa G20 sedang berlangsung 11-14 November di Jimbaran, Bali. Pemerintah yakin pertemuan Sherpa G20 keempat itu akan menghasilkan kesepakatan leader’s declaration (deklarasi pimpinan).

Pertemuan ini sekaligus menjadi yang terakhir sebelum KTT G20 dalam Presidensi G20 Indonesia. Leaders’s declaration merupakan komitmen dari para pemimpin G20 terhadap upaya bersama dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal, menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT.

“Teman-teman sherpa semua negara sepakat mengupayakan menghasilkan output document atau yang sering kita sebut leader’s declaration. Itu tujuan utamanya, masih berproses, masih berjuang,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso yang ditemui di Intercon Hotel, Minggu (13/11/2022). 

Ia menjelaskan pertemuan yang sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu berjalan dinamis. Semua peserta memiliki semangat untuk berkomitmen sembari menyesuaikan kepentingan masing-masing.

Terlebih membaca konstelasi geopolitik saat ini. Indonesia juga memfasilitasi perwakilan sherpa setiap negara untuk terus berkomunikasi baik formal maupun informal.

“Kalau melihat perkembangan yang ada sampai siang ini kita optimis bisa menghasilkan satu output dokumen. Di mana Indonesia menjadi presidensi tahun 2022.

“Masih ada  beberapa waktu ke depan menjelang KTT. Mudah-mudahan sesuai harapan kita,” kata Susiwijono yang juga Ketua Sekretariat Gabungan Sherpa Track dan Finance Track Presidensi G20 Indonesia.

Menurutnya ada dua hal penting yang perlu diketahui dari pembahasan sherpa keempat ini. Pertama adalah semua perwakilan sherpa hadir secara fisik di Indonesia.

Lalu, semua sherpa memiliki komitmen kuat di tengah dinamika dan perbedaan untuk menghasilkan kesepakatan bersama.  Ia mengatakan bahwa Presidensi G20 Indonesia 2022 sejak awal akan berbeda dari pertemuan-pertemuan G20 sebelumnya.

“Perbedaan yang paling nyata adalah di dalam semua pembahasan kita ingin forum G20 sebagai premier forum ekonomi dan keuangan. Forum ini betul-betul menghasilkan dokumen yang menghasilkan manfaat nyata.”katanya.

Oleh karena itulah, lanjut Susiwijono, sejak awal hasil pertemuan dan pembahasan sherpa juga akan menghasilkan lampiran (annex)  yang disebut concrete deliverables.

“Concrete deliverables itu nanti akan ada namanya mungkin akan teknis ya ada basket 1, basket 2. Basket 1 itu proyek yang sifatnya multilateral, ada yang sifatnya bilateral,” jelasnya. 

 Hasil pembahasan selanjutnya akan menjadi lampiran dari deklarasi pimpinan. Di dalamnya  terdapat kurang lebih 226 proyek maupun inisiatif, lalu 115 proyek terkait prioritas isu Presidensi Indonesia 2022.

Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: RRI