Kamis, 21 November 2024

Buka Forum B20, Airlangga Paparkan Kemajuan Ekonomi Indonesia

Buka Forum B20, Airlangga Paparkan Kemajuan Ekonomi Indonesia

KBRN, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, syarat dan faktor penyebab ekonomi Indonesia bisa melesat pasca pandemi Covid-19. Pernyataan tersebut diungkapkan saat membuka B20 Summit Indonesia 2022 hari kedua di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (14/11/2022).

Menurutnya, dunia saat ini menghadapi perubahan yang bersejarah akibat pandemi. Sehingga berbagai negara butuh untuk melakukan transformasi, khususnya dari sisi kebijakan publik.

"Lewat kerja sama ini, kami perkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen pada 2022. Jauh lebih tinggi dari perkiraan awal oleh organisasi global, pada kuartal III/2022, kami bahkan tumbuh sebesar 5,7 persen yoy," kata Airlangga.

Dia menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong beberapa sektor. Di mana penanganan pandemi Covid-19 di bawah kendali yang lebih baik.

Airlangga mengungkap beberapa sektor pendongkrak ekonomi Indonesia. Antara lain pariwisata, transportasi, dan logistik, makanan dan minuman, serta dan manufaktur mesin.

"Sektor-sektor ini sudah menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak pekerja. Serta memberi manfaat lebih banyak orang untuk rantai nilai yang kuat," ujarnya. 

Menurutnya, kemitraan semacam ini seharusnya menguntungkan manfaat dari inovasi dan revolusi industri keempat. Termasuk berfungsi sebagai hari bersama untuk mengatasi ketahanan pangan dan energi.

Selain itu, Airlangga mengungkapkan, Indonesia telah beradaptasi dengan teknologi dan bisnis yang kuat lebih efisien. Ini terbukti dengan mencatatkan produktivitas yang lebih tinggi.

Satu hal yang perlu digarisbawahi, kata Airlangga kemampuan pemerintah untuk menyelesaikan krisis tidak sepihak. Melainkan dengan pelibatan dunia usaha juga menjadi kunci utama.

"Pepatah lama yang menggarisbawahi kondisi di Indonesia. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh," katanya.

Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: RRI