Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Tri Hita Karana (THK) Presidensi G20 Indonesia: Ocean 20 di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah/am.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Ocean 20 atau O20 menjadi salah satu forum untuk para anggota G20 dalam menyampaikan pemikiran dan kontribusi terhadap keberlanjutan ekosistem laut.
"Ini akan menjadi platform untuk direalisasikan oleh perusahaan global terkemuka dunia dan negara-negara G20 terhadap komitmen laut yang berkelanjutan dan inklusif," katanya dalam Tri Hita Karana (THK) Presidensi G20 Indonesia: Ocean 20 di Nusa Dua, Bali, Senin.
Presidensi G20 Indonesia menyediakan forum Ocean 20 seiring dengan anggota G20 yang mempunyai tanggung jawab besar dalam menjaga ekosistem laut.
Anggota G20 yang merupakan kelompok dari 20 ekonomi terbesar dunia ini membentuk 45 persen dari garis pantai dunia serta 21 persen dari zona ekonomi eksklusif laut.
Baca juga: Luhut: G20 harus pertahankan nilai aset laut 24 triliun dolar AS
Oleh sebab itu, forum Ocean 20 dibentuk dengan tujuan menghasilkan kebijakan yang konkret dan memberikan rekomendasi serta strategi mengenai ekosistem laut yang dapat ditindaklanjuti melalui kerja sama baik regional maupun internasional.
Kebijakan dan rekomendasi tersebut dapat memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi laut sekaligus melindungi, memulihkan dan memperbaruinya.
Bahkan Ocean 20 juga dapat memanfaatkan peluang pasar dalam ekonomi laut yakni bekerja sama dengan para pemimpin politik untuk mengatasi kesenjangannya baik tata kelola dan pengelolaan laut hingga menetapkan dasar kesehatan laut.
"Sekaligus menciptakan industri laut yang berkelanjutan serta investasi laut untuk pengembangan masyarakat dan komunitas," ujar Luhut.
Baca juga: Luhut: program Blue Halo S akan sangat untungkan Indonesia
Baca juga: Luhut sebut blended finance atasi gap pembiayaan perubahan iklim
"Ini akan menjadi platform untuk direalisasikan oleh perusahaan global terkemuka dunia dan negara-negara G20 terhadap komitmen laut yang berkelanjutan dan inklusif," katanya dalam Tri Hita Karana (THK) Presidensi G20 Indonesia: Ocean 20 di Nusa Dua, Bali, Senin.
Presidensi G20 Indonesia menyediakan forum Ocean 20 seiring dengan anggota G20 yang mempunyai tanggung jawab besar dalam menjaga ekosistem laut.
Anggota G20 yang merupakan kelompok dari 20 ekonomi terbesar dunia ini membentuk 45 persen dari garis pantai dunia serta 21 persen dari zona ekonomi eksklusif laut.
Baca juga: Luhut: G20 harus pertahankan nilai aset laut 24 triliun dolar AS
Oleh sebab itu, forum Ocean 20 dibentuk dengan tujuan menghasilkan kebijakan yang konkret dan memberikan rekomendasi serta strategi mengenai ekosistem laut yang dapat ditindaklanjuti melalui kerja sama baik regional maupun internasional.
Kebijakan dan rekomendasi tersebut dapat memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi laut sekaligus melindungi, memulihkan dan memperbaruinya.
Bahkan Ocean 20 juga dapat memanfaatkan peluang pasar dalam ekonomi laut yakni bekerja sama dengan para pemimpin politik untuk mengatasi kesenjangannya baik tata kelola dan pengelolaan laut hingga menetapkan dasar kesehatan laut.
"Sekaligus menciptakan industri laut yang berkelanjutan serta investasi laut untuk pengembangan masyarakat dan komunitas," ujar Luhut.
Baca juga: Luhut: program Blue Halo S akan sangat untungkan Indonesia
Baca juga: Luhut sebut blended finance atasi gap pembiayaan perubahan iklim
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA
