KBRN, Jakarta: Operasional penyeberangan Ketapang-Gilimanuk atau sebaliknya beroperasi normal selama KTT G20 di Bali. Hal ini disampaikan General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Muhammad Yasin.
Terkait hal itu, PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk menyiapkan 48 kapal untuk operasional penyeberangan bagi masyarakat. "Dari 48 kapal, 28 kapal kita operasikan untuk dermaga MB I maupun LPM maupun ada 20 kapal stand by," kata Yasin kepada PRO 3 3 RRI, Senin (14/11/2022).
Menurutnya, jalur Ketapang-Gilimanuk tidak boleh terputus bagi jalur logistik. Transportasi nasional sehingga pihaknya tetap akan membuka penyeberangan secara normal.
"Kita hanya mengoptimalkan pengamanan dan kita berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk antisipasi sehingga kita benar-benar dapat mendukung suksesnya KTT G20," ujarnya. Ia menjelaskan, pengamanan yang dilakukannya dengan memeriksa secara ketat bagi orang dan barang bawaan yang akan menyeberang ke Bali.
"Kendaraannya kita sensor dengan X-ray dan kita pastikan kendaraan yang menyeberang dalam kondisi aman," ucapnya. Menjelang pertemuan puncak KTT G20, ujarnya, terjadi penurunan penumpang di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
"Justru terjadi penurunan. Dan ini tidak semata-mata karena G20 tetapi karena adanya kenaikan BBM," ucapnya.
Ia memperkirakan tren penumpang yang menyeberang di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk akan mengalami peningkatan menjelang Natal dan Tahun Baru. "Menjelang Nataru nanti akan meningkat dengan sendirinya," ucapnya.
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: RRI