Penulis: Ahmad Richad
TVRINews, Bali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pertemuan bilateral dengan lima pemimpin negara anggota G20. Pertemuan itu, merupakan rangkaian dari puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang diselenggarakan hari ini, 15 sampai 16 November 2022.
Kelima negara G20 yang melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi itu, yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, PM Jepang Fumio Kishida, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan PM Australia Anthony Albanese.
Pada saat bertemu Joe Biden, Presiden Jokowi membahas tentang peluang fleksibilitas AS dalam pembahasan deklarasi kerja sama ekonomi yang konkret. Melalui kemitraan global, investasi, dan edukasi dalam rangka mewujudkan perdamaian dan kemakmuran.
"Saya mengharapkan fleksibilitas AS dalam pembahasan deklarasi kerja sama ekonomi konkret harus diperkuat," kata Presiden melalui keterangan pers, dikutip Selasa (15/11/2022).
Selanjutnya, ketika bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, Presiden Jokowi membahas terkait dukungan negara tersebut. Sebab, sangat penting dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia. Khususnya, berkaitan dengan penyelesaian proyek infrastruktur strategis termasuk Mass Rapid Transit (MRT), perluasan akses pasar buah tropis, dan kerja sama edukasi.
"kita juga menjajaki peluang kerjasama konkret di edupacific termasuk kerja sama triangular Indonesia Jepang dan pasifik," kata Jokowi.
Pada pertemuan dengan Komisi Eropa atau Uni Eropa Ursula Von Der Leyen, Presiden Jokowi mengatakan, menyambut baik dukungan Komisi Eropa terhadap Presidensi G20 Indonesia. Jadi, perlu didorong realisasi kerja sama dalam transisi energi, investasi, mendorong penyelesaian perundingan Indonesia–Uni Eropa melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
"Saya menyampaikan konsen terhadap perdagangan atas produk-produk Indonesia di Komisi Eropa, jadi saya mengajak Uni Eropa menjadi mitra," kata Jokowi.
Pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an dengan Presiden Jokowi membahas tentang solusi perang antara Rusia dengan Ukraina, penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Turki, pembukaan akses pasar bagi produk pertanian, dan kolaborasi industri pertahanan.
"Harus segera dicari solusi damai perang di Ukraina. Dan mendorong penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Turki," ucap Jokowi.
Terakhir, ketika Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese membahas tentang dukungan KTT G20 Indonesia. Sehingga, dari pertemuan antara negara-negara G20 dapat menghasilkan dokumen yang bermanfaat bagi kedua negara.
Kemudian, Indonesia mendorong perluasan bekerja bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di negara Australia, mendorong investasi negara Australia dalam infrastruktur, dan mendorong kerja sama transisi energi.
"Dalam bidang infrastruktur dan transisi energi. Itu akan memperkuat kerja sama selama keketuaan Indonesia di Asean 2023 termasuk untuk isu edukasi," tutur Jokowi.
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: TVRI