Petugas Penghubung G20 Diharapkan Melayani Baik Tamu Negara

Petugas Penghubung G20 Diharapkan Melayani Baik Tamu Negara

KBRN, Jakarta: Liaison Officer (LO) atau petugas penghubung G20 diharapkan dapat melayani dengan baik perwakilan dari negara-negara anggota. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan industri pariwisatanya yang cukup terpandang di dunia.

"Terutama Bali dengan keindahan alamnya dan juga kekayaan tradisi, budaya. Dan sifat ramah tamah masyarakat, serta kearifan lokalnya yang unik," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangan, Selasa (15/11/2022). 

Menurutnya, salah satu falsafah hidup yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali adalah Tri Hita Karana. Yang merupakan konsep  dalam agama Hindu yang memiliki tiga subsistem utama, yaitu Parhyangan, Pawongan, dan Palemahan. 

Parhyangan merupakan hubungan manusia dengan Tuhan dapat diartikan sama dengan pola pikir/konsep/nilai. Pawongan yang artinya hubungan manusia dengan sesamanya sebagai elemen sosial. 

Kemudian, Palemahan yaitu hubungan manusia dengan alam sekitar sama dengan elemen artefak. Ajaran ini juga menitikberatkan pada cara sesama bisa hidup berdampingan.

"Saling bertegur sapa satu dengan yang lain. Tidak ada riak-riak kebencian, penuh toleransi, dan penuh rasa damai," ujarnya. 

Untuk itu, hal ini perlu diimplementasikan oleh seluruh masyarakat Bali. Terutama bagi yang terlibat dalam rangkaian G20 yang bertugas sebagai Liaison Officer (LO) atau petugas penghubung. 

Ia berpesan agar mahasiswa-mahasiswa yang berjumlah sekitar 15 orang menerapkan konsep "Tri Hita Karana". Saat menjalankan tugasnya sebagai LO. 

"Konsep ‘Tri Hita Karana’ adalah bagaimana kita memiliki hubungan yang baik kepada Sang Pencipta, dengan sesama manusia. Dan memberikan kontribusi yang positif kepada keberlanjutan lingkungan, menjaga kelestarian alam dan budaya," katanya. 

Menparekraf Sandiaga juga berpesan agar para mahasiswa yang bertugas memperlihatkan sikap keramahtamahan khas masyarakat Bali. Yang selama ini menjadi citra dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

"Keramahtamahan ini tentu saja ditunjang dengan kemampuan berbahasa asing yang baik dan memadai. Kalian harus menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan kelas dunia kalau berbicara tentang hospitality," katanya.

Melalui penerapan konsep ini dalam menjalankan tugas, kata dia, hal ini diharapkan bisa menjadi cerminan. "Bahwa Bali ingin mengajak dunia untuk pulih bersama,  bangkit lebih kuat, serta membawa perdamaian," katanya. 


Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: RRI