Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai keberlanjutan penyelenggaraan berbagai ajang kelas dunia adalah kunci agar pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Bali bisa terus bangkit dan menggeliat.
"Kuncinya adalah keberlanjutan penyelenggaraan event-event berkelas dunia," ujar Sandiaga di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Selasa.
Sandiaga menuturkan, setelah konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, sudah ada sejumlah ajang internasional yang akan kembali dihelat di Bali, seperti Global Tourism Forum Annual Meeting 2022 yang akan digelar pada 17-18 November.
Kemudian Kejuaraan Dunia Esport atau IESF World Esports Championship 2022 yang berlangsung pada 2-11 Desember dan mengundang lebih dari 150 negara.
Pada awal tahun, kata dia, masih akan ada sejumlah ajang berskala dunia lainnya yang akan dihelat di Bali, hingga puncaknya adalah gelaran ANOC World Beach Games (AWBC) pada 5-12 Agustus 2023.
"Jadi selama kita bisa mengawal momentum ini dengan menghadirkan event-event berskala dunia, dan ini juga kita mengundang bukan hanya pemerintah yang menginisiasi tetapi juga dunia usaha berpartisipasi, kami sangat optimis kami bisa mengawal bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif," kata dia.
Lebih lanjut Sandiaga menambahkan bahwa keberlanjutan ajang internasional tersebut juga akan membuka lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal itu dinilai sangat membantu setelah sektor tersebut sempat "mati suri" selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
"Para pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif ini sempat menganggur dua tahun dan mereka dengan kegiatan ini kembali bekerja memiliki penghasilan dan kesejahteraan yang meningkat dan kehidupannya semakin baik," ujar Sandiaga.
Baca juga: KTT G20 diharapkan dongkrak perekonomian di Bali
Baca juga: Kemarin, Delegasi G20 minati produk UMKM dan promosi Bali
Baca juga: Kerajinan dan makanan Bali terima banyak pesanan karena KTT G20
"Kuncinya adalah keberlanjutan penyelenggaraan event-event berkelas dunia," ujar Sandiaga di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Selasa.
Sandiaga menuturkan, setelah konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, sudah ada sejumlah ajang internasional yang akan kembali dihelat di Bali, seperti Global Tourism Forum Annual Meeting 2022 yang akan digelar pada 17-18 November.
Kemudian Kejuaraan Dunia Esport atau IESF World Esports Championship 2022 yang berlangsung pada 2-11 Desember dan mengundang lebih dari 150 negara.
Pada awal tahun, kata dia, masih akan ada sejumlah ajang berskala dunia lainnya yang akan dihelat di Bali, hingga puncaknya adalah gelaran ANOC World Beach Games (AWBC) pada 5-12 Agustus 2023.
"Jadi selama kita bisa mengawal momentum ini dengan menghadirkan event-event berskala dunia, dan ini juga kita mengundang bukan hanya pemerintah yang menginisiasi tetapi juga dunia usaha berpartisipasi, kami sangat optimis kami bisa mengawal bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif," kata dia.
Lebih lanjut Sandiaga menambahkan bahwa keberlanjutan ajang internasional tersebut juga akan membuka lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Hal itu dinilai sangat membantu setelah sektor tersebut sempat "mati suri" selama dua tahun akibat pandemi COVID-19.
"Para pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif ini sempat menganggur dua tahun dan mereka dengan kegiatan ini kembali bekerja memiliki penghasilan dan kesejahteraan yang meningkat dan kehidupannya semakin baik," ujar Sandiaga.
Baca juga: KTT G20 diharapkan dongkrak perekonomian di Bali
Baca juga: Kemarin, Delegasi G20 minati produk UMKM dan promosi Bali
Baca juga: Kerajinan dan makanan Bali terima banyak pesanan karena KTT G20
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA