Keren, Olahan Kelor Jadi Merchandise Delegasi G20

Keren, Olahan Kelor Jadi Merchandise Delegasi G20

KBRN, Denpasar: Produsen teh kelor kemasan bermerek Moringa, Nasrin, tidak bisa menutup kebahagiaannya.  Hal ini setelah produk unggulannya tersebut berhasil menjadi salah satu merchandise bagi anggota delegasi KTT G20 di Nusa Dua Bali. Ya, Nasrin sukses mengalahkan ribuan produk UMKM dari seluruh Indonesia yang dikurasi Kementerian Koperasi dan UKM RI.

“Perjalanan ini memang bukan sesuatu yang kebetulan, tapi bagi saya ini surprise," ucap Nasrin, Selasa (15/11/2022). Bagi sebagian orang bahan baku teh Moringa itu dianggap sepele atau tidak memiliki nilai manfaat. "Hari ini bisa kita tampilkan kelor dalam berbagai bentuk dan seorang Presiden Jokowi bisa menyaksikan, melihat, memegang, dan bahkan mungkin sudah meminumnya,” kata  Nasrin menambahkan.

Untuk bisa tampil di perhelatan G20, dia mengaku harus bersaing dengan 1.200 UMKM dari seluruh Indonesia untuk dikurasi langsung oleh Kemenkop UKM  dua bulan sebelumnya. Mulai dari pemenuhan bahan baku, legalitas, kapasitas produksi, sarana produksi dan tingkat keamanan pangannya.

Menurut Nasrin, banyak produk yang bisa dihasilkan dari daun kelor. Mulai dari teh, kopi, hingga minuman langsung yang diolah dari daun kelor. Namun, dari sekian banyak produk yang dihasilkannya, hanya teh kelor dan minuman kelor yang berpartisipasi pada pameran di sela-sela KTT G20.

“Kebanggan yang pertama, mendapatkan kepercayaan di antara jutaan UMKM se-Indonesia termasuk ratusan ribu di tempat asal saya Nusa Tenggara Barat tentu  bukan hal mudah. Teh kelor yang selama ini biasa jadi sayur bening ternyata bisa mendunia melalui G20 ini,” katanya.

“Dengan berhasilnya kami menjadi merchandise, maka kami juga bisa menempelkan logo G20 pada produk kami,” ujar Nasrin menambahkan.

Menurut dia, kesempatan untuk menghadiri pertemuan pimpinan negara-negara G20 menjadi kebanggan tersendiri dan langka. Momentum ini juga dijadikannya sebagai ajang untuk mengenalkan lebih jauh tentang produk yang dihasilkan dari daun kelor beserta manfaatnya.

Kesempatan langka ini tidak disia-siakan Nasrin dengan mengirimkan pegawainya langsung ke Nusa Dua untuk menjajakan teh kelor. Selain menjadi merchandise, produk ini juga diklaim banyak diburu para delegasi G20 dengan nilai transaksi jutaan rupiah sehari.

“Alhamdulillah di sini juga banyak peminatnya. Ada juga yang bertanya tentang manfaat daun kelor sehingga banyak yang membeli,” ucap staf marketing teh kelor Moringa, Erwin Irawan,  yang ditemui di stan pameran G20 Nusa Dua Bali, Selasa (15/11).

Sebelumnya, Menkop UKM Teten Masduki mengakui jika teh kelor memiliki keunggulan dibandingkan produk lainnya. Selain bisa diolah menjadi aneka produk, daun kelor juga memiliki khasiat dan manfaat yang baik untuk kesehatan.

"Itu daun kelor yang dulu dipakai untuk mengusir setan ternyata bisa menjadi makanan yang paling sehat, super food dan bisa diproduksi besar-besaran. Ini salah satu keunggulan produk domestik pelaku UMKM," ujarnya.

Sementara itu bagi Provinsi NTB, kehadiran teh kelor Moringa pada even KTT G20 menjadi penyemangat bagi UMKM lainnya di daerah. Apalagi produk tersebut hadir pada perhelatan  yang sangat jarang terjadi di Indonesia.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Ahmad Mashuri, berharap teh kelor nantinya juga bisa menghadirkan buyers dari luar negeri melalui gelaran KTT G20.

“Ya, kami mengharapkan Pak Nasrin dan kawan-kawan bisa menarik buyers untuk UKM di daerah. Tidak hanya produsen teh kelor tetapi juga produk UKM lainnya karena ini adalah kesempatan yang memang langka memang,” kata Mashuri.

Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: RRI