KBRN, Nusa Dua: Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino, meminta para pemimpin G20 mendorong gencatan senjata atas konflik Rusia-Ukraina. Ia mengharapkan, gencatan senjata dapat dilakukan selama penyelenggaraan Piala Dunia Qatar pada 20 November hingga 18 Desember 2022.
Hal itu disampaikan Infantino saat makan siang bersama pemimpin G20 di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). "Jadi, permohonan saya kepada Anda semua adalah memikirkan gencatan senjata sementara selama satu bulan, selama Piala Dunia," kata Infantino.
"Atau setidaknya penerapan beberapa koridor kemanusiaan atau apa pun, yang dapat mengarah pada dimulainya kembali dialog sebagai langkah pertama menuju perdamaian," ujarnya. Menurut Infantino, sepak bola merupakan sebuah kekuatan untuk kebaikan dan dapat menyelesaikan permasalahan dunia.
Para kepala negara anggota G20 disebut pula memiliki peran besar untuk terwujudnya perdamaian. "Kami tahu bahwa fokus utama kami sebagai organisasi olahraga adalah dan seharusnya olahraga," ucapnya.
"Tetapi karena sepak bola menyatukan dunia. Piala Dunia khusus ini dengan lima miliar orang yang menontonnya dapat menjadi pemicu isyarat positif," katanya.
Dia mencontohkan Rusia dan Ukraina. Mereka merupakan dua negara yang telah dan diprediksi menjadi tuan rumah Piala Dunia.
"Para pemimpin Rusia menjadi tuan rumah Piala Dunia terakhir pada tahun 2018. Ukraina mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2030," ujarnya.
"Mungkin Piala Dunia saat ini dimulai dalam lima hari (kedepan), benar-benar dapat menjadi pemicu positif itu," ucapnya. Dikatakan Infantino, sepak bola dan Piala Dunia menawarkan dunia sebuah wadah unik persatuan dan perdamaian.
Sehingga, momentum Piala Dunia diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengakhiri seluruh konflik. "Jadi, mari gunakan kesempatan ini untuk melakukan semua yang kita bisa untuk mulai mengakhiri semua konflik," katanya..
Pada kesempatan itu Presiden FIFA menyerahkan bola resmi Piala Dunia, untuk selanjutnya ditandatangani para kepala negara. Menurutnya, moment ini menjadi bersejarah di masa depan.
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: RRI