Penulis: Intan Kusumawardani
TVRINews, Nusa Dua
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov bertemu dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Selasa di sela-sela KTT G20 di Bali.
Dalam pertemuannya tersebut, Lavrov mengatakan PBB telah memberitahunya tentang janji tertulis AS dan Uni Eropa untuk menghilangkan hambatan ekspor biji-bijian dan pupuk Rusia.
"Sekretaris Jenderal berbicara tentang janji-janji tertulis yang diberikan AS dan Uni Eropa kepadanya. Niat baik dinyatakan di sana, dan jika itu dilaksanakan, maka semua hambatan ekspor gandum dan pupuk Rusia akan dihilangkan," kata Lavrov kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Baca Juga: KTT G20, Australia dan Cina Adakan Pertemuan Pertama Sejak 2016
Lebih lanjut, janji-janji yang tertulis tersebut mencakup masuknya kapal-kapal Rusia ke pelabuhan-pelabuhan Eropa dan kapal-kapal asing ke pelabuhan-pelabuhan Rusia, penyediaan asuransi dengan tarif normal, dan menghapus pembatasan pada bank negara Rusia yang terkena sanksi.
"Saya berharap janji-janji ini akan dipenuhi. Setidaknya Sekretaris Jenderal PBB memberi saya jaminan bahwa ini adalah masalah prioritas baginya,” ucap Lavrov.
Baca Juga: Indonesia dan UAE Sepakati Kerja Sama Pengentasan TBC
Rusia telah lama mengeluhkan hambatan terhadap ekspor pertaniannya, meskipun mereka tidak secara langsung menjadi sasaran sanksi Barat.
Terlepas dari masalah tersebut, Lavrov mengatakan Rusia telah mengekspor 10,5 juta ton biji-bijian, terutama gandum, dimana 60% dikirim ke Asia dan 40 persen ke Afrika.
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: TVRI