KTT G20 di Balik Sandaran Kaum Kecil

KTT G20 di Balik Sandaran Kaum Kecil

KBRN, Jakarta: Selain sebuah agenda kenegaraan akbar, tempat berkumpulnya petinggi negara, KTT G20 Bali ternyata menjadi momentum menggantungnya sebuah harapan. Harapan itu lahir dari rakyat kecil di Bali.

Gede Suwi contohnya, sopir sewa mobil harian yang berharap KTT G20 membangkitkan perekonomian Pulau Dewata usai pandemi melanda. Dengan demikian, profesinya sebagai sopir dapat terus menggeliat seperti lancarnya roda mobilnya menggilas jalanan di Bali.   

"Selama dua tahun lalu saat pandemi Covid-19 seperti kota mati (Bali, red). Tidak ada wisatawan sama sekali, sehingga bisnis rental mobil juga tidak ada yang menyewa," kata Gede saat berbincang kepada rri.co.id, Selasa (15/11/2022).

Gede yang memiliki empat anak tak punya pilihan lain selain balik kampung. Mengerjakan apa pun yang dapat dilakoni, demi perut anak istri dapat terisi.

"Waktu itu balik ke Singaraja. Turun ke ladang, menjadi kuli bangunan, apa saja, yang penting mendapatkan uang," kata pria 48 tahun itu.

Syukur pun diucap Gede, Bali dipercaya sebagai tempat berlangsungnya KTT G20. Tiga bulan terakhir, usahanya mulai menggeliat, meski belum stabil sebelum pandemi.

"Yang penting aman dan lancar acara KTT G20, sehingga Indonesia khususnya Bali berdampak positif. Keluarga masih di Singaraja, nanti dibawa kalau sudah stabil seperti dulu," ucap Gede Suwi yang saat ini sedang menjadi sopir dari rombongan jurnalis Jepang untuk meliput KTT G20.

Senada diutarakan pemilik rumah makan di kawasan Pantai Pandawa, Bali, Destri. Meski belum stabil, warung miliknya mulai terlihat ada aktivitas jual beli.

Aktivitas mulai terlihat sejak adanya rangkaian acara KTT G20 dan juga diturunkan level PPKM. "Ada saja yang beli (makanan, red), beda sebelum pandemi sedang tinggi, kami tutup," kata perempuan 53 tahun ini.

Tak hanya itu, KTT G20 juga diharapkan dapat membangkitkan geliat ekonomi di Bali. "Sekarang sudah banyak wisatawan asing yang datang, semoga keadaan ini semakin membaik sebab ada anak-anak yang diurus," kata Desti sambil menyediakan pesanan makanan.

Diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Juli – September 2022, perekonomian Bali tumbuh sebesar 8,09 persen. Pencapaian ini jauh melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,72%. 

Secara akumulasi sejak Januari hingga September, produk domestik bruto (PDB) naik sebesar 4,19% dibanding tahun sebelumnya. "G20, memberi sumbangsih sekitar 1% terhadap PDB Bali," ujar Kepala BI Bali Trisno Nugroho, Senin (7/11/2022) di Denpasar Bali.

Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: RRI