Penulis: Intan Kusumawardani
TVRINews, Nusa Dua
NATO dan negara anggota G7 menyatakan bahwa mereka akan tetap berkomunikasi untuk memutuskan kemungkinan reaksi terhadap ledakan yang disebabkan oleh roket yang jatuh di Polandia dekat perbatasan Ukraina.
Pernyataan bersama tersebut menyusul pertemuan darurat yang mereka adakan di sela-sela KTT G20 di Indonesia untuk membahas ledakan di Polandia yang merupakan anggota NATO.
Baca Juga: Ledakan di Polandia, Para Pemimpin G7 Gelar Emergency Meeting di Sela KTT G20
"Kami setuju untuk tetap berhubungan dekat untuk menentukan langkah selanjutnya yang tepat saat penyelidikan berlangsung," kata para pemimpin Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, dan Inggris Raya dalam pernyataannya.
"Kami menawarkan dukungan penuh kami untuk dan membantu penyelidikan yang sedang berlangsung di Polandia," tambah pernyataan itu.
Menanggapi adanya ledakan tersebut, Kementerian pertahanan Rusia membantah laporan bahwa rudal Rusia telah mendarat di Polandia dan menganggapnya sebagai sebuah provokasi yang sengaja dibuat untuk meningkatkan situasi.
Baca Juga: KTT G20 Belum Usai, Menlu Rusia Sergey Lavrov Tinggalkan Bali
Lebih lanjut, penentuan bahwa Rusia yang harus disalahkan atas ledakan itu dapat memicu prinsip pertahanan kolektif NATO yang dikenal sebagai Pasal 5, di mana serangan terhadap salah satu anggota aliansi Barat dianggap sebagai serangan terhadap semua, memulai pertimbangan tentang respons militer potensial.
Sebagai informasi, Para pemimpin negara G7 termasuk Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Kanada, Italia, Inggris, dan Jepang saat ini tengah berada di Pulau Bali, Indonesia untuk melakukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: TVRI