Acara jamuan makan malam bagi delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) menjadi salah satu sorotan pada forum tersebut, selain rapat-rapat yang membahas isu global.
Baca juga: Jokowi menjelaskan makna Patung GWK kepada para pemimpin G20
Ialah Wishnutama Kusubandio, yang mengepalai tim panggung budaya pada jamuan makan di Garuda Wisnu Kencana KTT G20. Dia menyulap alun-alun utama, Lotus Pond di GWK menjadi panggung untuk menampilkan keberagaman dan keindahan budaya serta alam Indonesia.
"Kadang-kadang yang menempel (berkesan) adalah yang artistik, yang sifatnya kreatif," kata Wishnutama dalam video yang disiarkan di media sosial Sekretariat Presiden, Kamis.
Kesempatan menyelenggarakan KTT G20, yang mungkin baru bisa terulang 20 tahun lagi, digunakan oleh Indonesia untuk memperkenalkan betapa budaya Tanah Air beragam. Atraksi budaya di GWK pada Selasa (15/11) malam dikemas dalam perpaduan unsur tradisional dan modern, baik untuk tarian dan busana yang dikenakan para penampil, maupun aransemen musik.
"Ada juga pop culture di situ, berbagai macam elemen yang kuat di Indonesia kita coba suguhkan," kata Wishnutama.
Baca juga: Polisi kawal Presiden Prancis jalan kaki usai gala dinner di GWK
Tujuan dari penyelenggaraan panggung budaya saat makan malam itu tidak hanya menghibur para kepala negara, pemerintahan dan organisasi internasional itu terhibur, tapi, juga supaya mereka terkesan dengan Indonesia dengan segala keindahan dan keberagamannya.
Makan malam dan panggung budaya KTT G20 diadakan di Lotus Pond, taman terbuka dengan pemandangan langsung ke patung besar Garuda Wisnu Kencana. Seluruh elemen yang ada di Lotus Pond dimanfaatkan sebagai panggung untuk memperkenalkan Indonesia kepada audiens mancanegara.
Tebing di sekeliling Lotus Pond digunakan sebagai layar, penonton bisa melihat proyeksi video tentang Indonesia di tebing.
Wishnutama menceritakan tantangan untuk menyulap Lotus Pond sebagai panggung amat besar. Faktor yang sangat harus dicermati adalah cuaca karena acara diadakan di luar ruangan.
Selain cuaca, panitia juga harus memastikan kreativitas yang mereka tampilkan melalui tebing-tebing di Lotus Pond juga aman.
Penyelenggaraan rangkaian KTT G20 di Nusa Dua, Bali, baru saja berakhir. Indonesia resmi menyerahkan Presidensi G20 kepada India.
Baca juga: Bali bersolek untuk KTT G20
Baca juga: Wamenparekraf tinjau kesiapan GWK untuk Fieldtrip delegasi GPDRR 2022
Baca juga: GWK tutup sementara menjelang KTT G20
Baca juga: Jokowi menjelaskan makna Patung GWK kepada para pemimpin G20
Ialah Wishnutama Kusubandio, yang mengepalai tim panggung budaya pada jamuan makan di Garuda Wisnu Kencana KTT G20. Dia menyulap alun-alun utama, Lotus Pond di GWK menjadi panggung untuk menampilkan keberagaman dan keindahan budaya serta alam Indonesia.
"Kadang-kadang yang menempel (berkesan) adalah yang artistik, yang sifatnya kreatif," kata Wishnutama dalam video yang disiarkan di media sosial Sekretariat Presiden, Kamis.
Kesempatan menyelenggarakan KTT G20, yang mungkin baru bisa terulang 20 tahun lagi, digunakan oleh Indonesia untuk memperkenalkan betapa budaya Tanah Air beragam. Atraksi budaya di GWK pada Selasa (15/11) malam dikemas dalam perpaduan unsur tradisional dan modern, baik untuk tarian dan busana yang dikenakan para penampil, maupun aransemen musik.
"Ada juga pop culture di situ, berbagai macam elemen yang kuat di Indonesia kita coba suguhkan," kata Wishnutama.
Baca juga: Polisi kawal Presiden Prancis jalan kaki usai gala dinner di GWK
Tujuan dari penyelenggaraan panggung budaya saat makan malam itu tidak hanya menghibur para kepala negara, pemerintahan dan organisasi internasional itu terhibur, tapi, juga supaya mereka terkesan dengan Indonesia dengan segala keindahan dan keberagamannya.
Makan malam dan panggung budaya KTT G20 diadakan di Lotus Pond, taman terbuka dengan pemandangan langsung ke patung besar Garuda Wisnu Kencana. Seluruh elemen yang ada di Lotus Pond dimanfaatkan sebagai panggung untuk memperkenalkan Indonesia kepada audiens mancanegara.
Tebing di sekeliling Lotus Pond digunakan sebagai layar, penonton bisa melihat proyeksi video tentang Indonesia di tebing.
Wishnutama menceritakan tantangan untuk menyulap Lotus Pond sebagai panggung amat besar. Faktor yang sangat harus dicermati adalah cuaca karena acara diadakan di luar ruangan.
Selain cuaca, panitia juga harus memastikan kreativitas yang mereka tampilkan melalui tebing-tebing di Lotus Pond juga aman.
Penyelenggaraan rangkaian KTT G20 di Nusa Dua, Bali, baru saja berakhir. Indonesia resmi menyerahkan Presidensi G20 kepada India.
Baca juga: Bali bersolek untuk KTT G20
Baca juga: Wamenparekraf tinjau kesiapan GWK untuk Fieldtrip delegasi GPDRR 2022
Baca juga: GWK tutup sementara menjelang KTT G20
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA