Agenda pertama berupa workshop dari rangkaian pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) yang digelar hari ini menghasilkan kesepakatan bahwa G20 harus dapat melahirkan warisan untuk tata kelola ekonomi digital.
"Kesepakatan di antara pihak-pihak stakeholder yang ada di Indonesia yang terkait dengan isu ekonomi digital, bahwa Presidensi G20 Indonesia harus melahirkan satu legacy untuk tata kelola ekonomi digital global di masa-masa yang akan datang," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi saat konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa.
Dedy yang juga menjabat sebagai Co-Chair DEWG Presidensi G20 Indonesia itu berharap, Indonesia dapat menjadi promotor prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai dasar dalam membangun ekonomi digital bagi negara-negara G20.
Baca juga: Indonesia siapkan pameran transformasi digital pada KTT G20
Agenda DEWG hari ini dihadiri oleh national knowledge partner atau mitra substansi nasional Kementerian Kominfo, yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran.
Selain itu, hadir pula national strategic stakeholder yakni Masyarakat Telekomunikasi (MASTEL), Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Asosiasi Big Data dan AI, Siberkreasi, dan Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA).
Dedy mengatakan, agenda yang digelar hari ini bertujuan untuk memperkaya, memperdalam, dan mempersiapkan agenda-agenda berikutnya.
Pada kesempatan yang sama, Dedy mengatakan bahwa pada tanggal 15 Maret 2022 akan dilaksanakan Kick-off Meeting DEWG di Hotel Grand Hyatt yang menandai dimulainya keseluruhan rangkaian DEWG Presidensi G20 Indonesia.
Adapun rangkaian kegiatan terdiri dari empat putaran perundingan, dua workshop, dan tiga side events yaitu peluncuran Program Nasional Talenta Digital Indonesia, Digital Inovation Network, dan puncaknya yakni Digital Transformation Expo yang dilaksanakan pada 15-16 November 2022 bersamaan dengan pertemuan tingkat kepala negara di Bali.
Diketahui, Kementerian Kominfo ditugaskan untuk mengorkestrasi seluruh isu transformasi digital pada Presidensi G20 Indonesia, dengan mengangkat tiga isu prioritas yakni konektivitas digital dan pemulihan pasca COVID-19, kecakapan digital, dan arus data lintas batas negara.
Baca juga: Pemerintah serukan kesetaraan akses vaksin COVID-19 dalam Forum C20
Baca juga: Keteguhan dan keberpihakan Indonesia di tengah kemunafikan "G19"
Baca juga: Pengamat: Presidensi G20 bisa progresif hentikan perang Rusia-Ukraina
"Kesepakatan di antara pihak-pihak stakeholder yang ada di Indonesia yang terkait dengan isu ekonomi digital, bahwa Presidensi G20 Indonesia harus melahirkan satu legacy untuk tata kelola ekonomi digital global di masa-masa yang akan datang," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi saat konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa.
Dedy yang juga menjabat sebagai Co-Chair DEWG Presidensi G20 Indonesia itu berharap, Indonesia dapat menjadi promotor prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai dasar dalam membangun ekonomi digital bagi negara-negara G20.
Baca juga: Indonesia siapkan pameran transformasi digital pada KTT G20
Agenda DEWG hari ini dihadiri oleh national knowledge partner atau mitra substansi nasional Kementerian Kominfo, yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran.
Selain itu, hadir pula national strategic stakeholder yakni Masyarakat Telekomunikasi (MASTEL), Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Asosiasi Big Data dan AI, Siberkreasi, dan Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA).
Dedy mengatakan, agenda yang digelar hari ini bertujuan untuk memperkaya, memperdalam, dan mempersiapkan agenda-agenda berikutnya.
Pada kesempatan yang sama, Dedy mengatakan bahwa pada tanggal 15 Maret 2022 akan dilaksanakan Kick-off Meeting DEWG di Hotel Grand Hyatt yang menandai dimulainya keseluruhan rangkaian DEWG Presidensi G20 Indonesia.
Adapun rangkaian kegiatan terdiri dari empat putaran perundingan, dua workshop, dan tiga side events yaitu peluncuran Program Nasional Talenta Digital Indonesia, Digital Inovation Network, dan puncaknya yakni Digital Transformation Expo yang dilaksanakan pada 15-16 November 2022 bersamaan dengan pertemuan tingkat kepala negara di Bali.
Diketahui, Kementerian Kominfo ditugaskan untuk mengorkestrasi seluruh isu transformasi digital pada Presidensi G20 Indonesia, dengan mengangkat tiga isu prioritas yakni konektivitas digital dan pemulihan pasca COVID-19, kecakapan digital, dan arus data lintas batas negara.
Baca juga: Pemerintah serukan kesetaraan akses vaksin COVID-19 dalam Forum C20
Baca juga: Keteguhan dan keberpihakan Indonesia di tengah kemunafikan "G19"
Baca juga: Pengamat: Presidensi G20 bisa progresif hentikan perang Rusia-Ukraina
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA