Kelompok Women 20 (W20) 2022 menegaskan komitmen mereka untuk memprioritaskan isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam forum G20 2022.
"Tahun ini, Presidensi Indonesia W20 ingin membulatkan komitmen terhadap agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam (forum) G20," kata Ketua W20 Presidensi Indonesia Hadriani Uli Silalahi dalam Rapat Pleno kedua W20 2022 di Batu, Malang, Selasa.
Dia mengatakan bahwa isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender akan menjadi fokus diskusi W20 2022 dalam upaya mewujudkan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, sembari mempromosikan pembangunan dan investasi yang berkelanjutan untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif.
Hadriani mengatakan bahwa Presidensi Indonesia dalam Forum G20 tahun ini menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia dan negara di seluruh dunia untuk bersama-sama mengupayakan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Upaya pemulihan tersebut memerlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk juga peran perempuan. Oleh karena itu, isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, kata dia, perlu diprioritaskan dalam forum G20.
Perempuan, terutama yang menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), memiliki peran yang sangat besar dalam proses pemulihan ekonomi di Indonesia.
UMKM menyumbang 90 persen bisnis, 60-70 persen tenaga kerja dan 50 persen PDB di seluruh dunia. Namun sayangnya, UMKM, terutama yang dijalankan oleh perempuan, etnis minoritas dan migran, terkena dampak paling besar selama pandemi.
Hadriani mencatat bahwa berdasarkan survei Pusat Perdagangan Internasional, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak negatif terhadap dunia usaha di 136 negara, dan hampir 62 persen usaha kecil yang dijalankan oleh perempuan sangat terpengaruh oleh pandemi tersebut.
Oleh karena itu, Hadriani berharap kelompok W20 G20 2022 dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk menegaskan komitmen untuk bersama-sama mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan, terutama para perempuan yang menjadi pelaku UMKM.
"Kita harus memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM perempuan, dan memberdayakan mereka sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan yang mampu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs)," katanya.
Baca juga: W20 dorong isu pemberdayaan perempuan dan gender masuk Deklarasi G20
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia dukung pemberdayaan perempuan
Baca juga: Pemberdayaan perempuan disebut jadi pendorong utama pemulihan ekonomi
"Tahun ini, Presidensi Indonesia W20 ingin membulatkan komitmen terhadap agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam (forum) G20," kata Ketua W20 Presidensi Indonesia Hadriani Uli Silalahi dalam Rapat Pleno kedua W20 2022 di Batu, Malang, Selasa.
Dia mengatakan bahwa isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender akan menjadi fokus diskusi W20 2022 dalam upaya mewujudkan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, sembari mempromosikan pembangunan dan investasi yang berkelanjutan untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif.
Hadriani mengatakan bahwa Presidensi Indonesia dalam Forum G20 tahun ini menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia dan negara di seluruh dunia untuk bersama-sama mengupayakan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
Upaya pemulihan tersebut memerlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk juga peran perempuan. Oleh karena itu, isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender, kata dia, perlu diprioritaskan dalam forum G20.
Perempuan, terutama yang menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), memiliki peran yang sangat besar dalam proses pemulihan ekonomi di Indonesia.
UMKM menyumbang 90 persen bisnis, 60-70 persen tenaga kerja dan 50 persen PDB di seluruh dunia. Namun sayangnya, UMKM, terutama yang dijalankan oleh perempuan, etnis minoritas dan migran, terkena dampak paling besar selama pandemi.
Hadriani mencatat bahwa berdasarkan survei Pusat Perdagangan Internasional, pandemi COVID-19 telah memberikan dampak negatif terhadap dunia usaha di 136 negara, dan hampir 62 persen usaha kecil yang dijalankan oleh perempuan sangat terpengaruh oleh pandemi tersebut.
Oleh karena itu, Hadriani berharap kelompok W20 G20 2022 dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk menegaskan komitmen untuk bersama-sama mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan, terutama para perempuan yang menjadi pelaku UMKM.
"Kita harus memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM perempuan, dan memberdayakan mereka sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan yang mampu mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs)," katanya.
Baca juga: W20 dorong isu pemberdayaan perempuan dan gender masuk Deklarasi G20
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia dukung pemberdayaan perempuan
Baca juga: Pemberdayaan perempuan disebut jadi pendorong utama pemulihan ekonomi
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA