Minggu, 24 November 2024
Kegiatan Lain

Wagub DIY: Pendidikan karakter dan budaya tumbuhkan budaya toleransi

Wagub DIY: Pendidikan karakter dan budaya tumbuhkan budaya toleransi
Delegasi Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20 menyaksikan Tarian Srimpi Pandhelori sebelum menikmati jamuan makan malam ala bangsawan Keraton Yogyakarta, yakni Ladosan Dhahar Kembul Bujana di Yogyakarta, Kamis (17/3/2022). (ANTARA/HO-Kemendikbudristek)
Saya yakin semua peserta dipenuhi dengan semangat dalam berbagi pemikiran dan ide cemerlang untuk memajukan pendidikan global
Wakil Gubernur DI Yogyakarta (DIY), Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X menilai pendidikan karakter dan nilai budaya tumbuhkan budaya toleransi di Yogyakarta.
 
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis malam, Wagub DIY menyampaikan, menyatunya pendidikan dengan budaya, pada akhirnya telah membentuk karakter masyarakat Yogyakarta yang ramah.

Baca juga: Delegasi G20 disambut dengan jamuan makan malam ala keraton Yogyakarta
 
"Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai Kota Pelajar, melainkan juga kerap disebut sebagai The Heart of Java," katanya dalam sambutan saat jamuan makan malam untuk delegasi Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20, di Yogyakarta.
 
Ia menuturkan, jika melihat sejarah, Daerah Istimewa Yogyakarta dibangun di atas nilai-nilai kebinekaan dan toleransi.
 
Candi Prambanan yang akan dikunjungi delegasi G20, lanjut dia, menjadi saksi betapa nilai toleransi yang dijunjung tinggi antarpemeluk agama sejak peradaban masa lalu.

Baca juga: G20 EdWG: Solidaritas kunci utama dukung kebangkitan dunia pendidikan
 
"Candi Prambanan merupakan candi Hindu, sedangkan Candi Sewu yang letaknya berdekatan merupakan tempat peribadatan umat Buddha," ujar KGPAA Paku Alam X.
 
Beranjak ke zaman yang lebih kontemporer, lanjutnya, kawasan Kota Baru di Kota Yogyakarta menjadi simpul toleransi antara umat Islam dan Katolik, di mana Masjid Syuhada terletak bersebelahan dengan Gereja Katolik Santo Antonius Padua.

Baca juga: Presiden Jokowi dorong G20 jembatani percepatan transisi energi
 
KGPAA Paku Alam X menuturkan, kedua entitas agama tersebut dapat hidup rukun, mewarnai, dan memantapkan budaya toleransi Yogyakarta saat ini.
 
"Kita tentu harus sepakat sejak awal bahwa pendidikan harus dirancang untuk menghargai perbedaan karena pada akhirnya toleransilah yang akan mengangkat derajat kemanusiaan kita ke tingkat yang lebih tinggi," katanya.
 
Ia berharap forum G20 ini dapat memberikan inspirasi bagi perkembangan dunia pendidikan melalui kerja sama negara-negara anggota G20.
 
"Saya yakin semua peserta dipenuhi dengan semangat dalam berbagi pemikiran dan ide cemerlang untuk memajukan pendidikan global," ujarnya.
 
 
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: ANTARA