Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang serius kepada para perempuan pemilik UMKM dengan memberikan mereka berbagai pelatihan dan pendampingan tentang literasi finansial dan digitalisasi.
"Kami bermitra dengan sektor swasta dan LSM untuk memberikan pelatihan dan pendampingan terkait dengan digitalisasi bisnis, literasi finansial, literasi digital bagi para pengusaha perempuan," kata Menteri PPPA dalam acara daring CSW 66 Side Event dengan tema "Financial Inclusion and Women MSMEs: Experiences from the Republic of Indonesia and Global Partners", yang diikuti di Jakarta, Rabu malam.
Bahkan, kata Bintang, pada Juni 2020 pemerintah Indonesia mengumumkan strategi nasional untuk inklusi finansial perempuan yang diakui oleh ADB sebagai strategi yang pertama dan satu-satunya di dunia.
Dia juga mengatakan pemerintah telah mengucurkan dana sebesar 17,8 miliar Dolar AS untuk para pemilik usaha kecil.
"Sebanyak 63 persen dari penerima manfaatnya adalah para pengusaha perempuan," katanya.
Pemerintah, kata dia, juga mengembangkan skema pembiayaan baru untuk bisnis UMKM dengan tujuan mendongkrak kesejahteraan rumah tangga.
Menteri Bintang mendorong perempuan agar dilibatkan secara aktif dalam rencana pemulihan ekonomi global.
"Kami berupaya untuk memastikan bahwa perempuan senantiasa dilibatkan secara aktif dalam rencana dan aksi pemulihan ekonomi global karena kesetaraan gender lebih dari sekadar hak asasi manusia," katanya.
Menurutnya, perempuan yang berdaya akan membuat masa depan lebih berkelimpahan dan lebih baik untuk semua.
"Berinvestasi pada perempuan akan memastikan masa depan yang lebih berkelimpahan, lebih cerah dan lebih baik bagi kita semua," ucapnya.
"Kami bermitra dengan sektor swasta dan LSM untuk memberikan pelatihan dan pendampingan terkait dengan digitalisasi bisnis, literasi finansial, literasi digital bagi para pengusaha perempuan," kata Menteri PPPA dalam acara daring CSW 66 Side Event dengan tema "Financial Inclusion and Women MSMEs: Experiences from the Republic of Indonesia and Global Partners", yang diikuti di Jakarta, Rabu malam.
Bahkan, kata Bintang, pada Juni 2020 pemerintah Indonesia mengumumkan strategi nasional untuk inklusi finansial perempuan yang diakui oleh ADB sebagai strategi yang pertama dan satu-satunya di dunia.
Dia juga mengatakan pemerintah telah mengucurkan dana sebesar 17,8 miliar Dolar AS untuk para pemilik usaha kecil.
"Sebanyak 63 persen dari penerima manfaatnya adalah para pengusaha perempuan," katanya.
Pemerintah, kata dia, juga mengembangkan skema pembiayaan baru untuk bisnis UMKM dengan tujuan mendongkrak kesejahteraan rumah tangga.
Menteri Bintang mendorong perempuan agar dilibatkan secara aktif dalam rencana pemulihan ekonomi global.
"Kami berupaya untuk memastikan bahwa perempuan senantiasa dilibatkan secara aktif dalam rencana dan aksi pemulihan ekonomi global karena kesetaraan gender lebih dari sekadar hak asasi manusia," katanya.
Menurutnya, perempuan yang berdaya akan membuat masa depan lebih berkelimpahan dan lebih baik untuk semua.
"Berinvestasi pada perempuan akan memastikan masa depan yang lebih berkelimpahan, lebih cerah dan lebih baik bagi kita semua," ucapnya.
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA