Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, di sela-sela kegiatannya di Doha, Qatar, bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzhaparova untuk melakukan pembicaraan, khususnya terkait situasi kemanusiaan di Ukraina.
“Fokus bahasan lebih kepada situasi kemanusiaan di Ukraina yang memang sangat mengkhawatirkan. Jika perang terus berlanjut, sudah dapat dipastikan situasi kemanusiaan akan semakin memburuk,” kata Retno dalam pengarahan pers yang diikuti dari Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, mengingat adanya kondisi kemanusiaan yang mendesak, Indonesia akan mempertimbangkan secara positif untuk memberikan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina.
Menurut Retno, isu Ukraina juga menjadi isu yang menonjol dalam kegiatan Doha Forum yang dihadirinya di Qatar. Perhatian tersebut termasuk kekhawatiran mendalam atas dampak perang terhadap kondisi kemanusiaan di Ukraina.
Lebih lanjut, Retno juga melakukan konsultasi mengenai persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dengan sejumlah negara anggota G20 yang hadir dalam Doha Forum, yakni Menlu Uni Eropa, Menlu Arab Saudi, serta Menlu Meksiko.
“Indonesia sebagai Presiden G20 terus melakukan konsultasi dengan semua negara anggota G20. Konsultasi ini tidak saja dilakukan pada tingkat presiden namun juga menlu, menkeu, dan sampai level sherpa dan deputi,” jelasnya.
Retno melanjutkan bahwa semua orang paham bahwa situasi di Ukraina membawa dampak yang sangat besar bagi semua negara, bagi semua kegiatan yang dilakukan semua negara dunia, termasuk G20.
“Oleh karena itu, Presidensi G20 terus melakukan konsultasi, mendengarkan semua pandangan dan saran, sambil terus mengingatkan harapan dunia terhadap G20, yang menginginkan G20 dapat menjadi katalis bagi pemulihan pandemi dan pemulihan ekonomi,” papar Retno.
Baca juga: Indonesia dukung resolusi PBB tentang situasi kemanusiaan di Ukraina
Baca juga: Dubes Ukraina untuk Indonesia sampaikan tiga hal kepada MER-C
Baca juga: Indonesia jadi medan tarik-menarik antara Rusia-AS soal Ukraina
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA