Minggu, 24 November 2024

Wakil Ketua MPR berharap Ramadhan jadi momentum bangkit bersama

Wakil Ketua MPR berharap Ramadhan jadi momentum bangkit bersama
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. ANTARA/Dok. Pribadi
Saatnya kita setiap anak bangsa bergandengan tangan untuk bangkit bersama dari hantaman dampak pandemi.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat berharap agar bulan Ramadhan menjadi momentum bagi Indonesia untuk bangkit bersama, setelah terdampak oleh pandemi COVID-19, dengan cara meningkatkan rasa empati terhadap sesama.

"Pada Ramadhan tahun ini, di kala penyebaran COVID-19 mulai terkendali, saatnya kita setiap anak bangsa bergandengan tangan untuk bangkit bersama dari hantaman dampak pandemi," kata Rerie, sapaan akrab Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Saat ini, ujar Rerie, ancaman terhadap generasi penerus bangsa ini sangat serius dalam berbagai bentuk, seperti maraknya tindak kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, kekurangan gizi yang mengakibatkan stunting, hingga sistem pendidikan nasional yang belum sepenuhnya bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Oleh karena itu, sejumlah upaya sedang dilakukan oleh Pemerintah agar negara mampu mengatasi ancaman tersebut.

“Pembahasan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) misalnya. Saat ini sedang dibahas bersama oleh DPR dan Pemerintah yang memerlukan komitmen kuat semua pihak untuk mewujudkan,” ujar dia.

Demikian juga dengan penanggulangan stunting dan membangun sistem pendidikan nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah. Kedua hal tersebut harus segera diwujudkan langkah yang benar-benar terukur.

Rerie sangat berharap, pada Ramadhan ini, semua upaya bangsa Indonesia untuk bangkit dan mencetak generasi penerus yang tangguh di masa datang, bisa segera dilakukan untuk menyambut masa depan Indonesia yang lebih baik.

“Jadikan bulan Ramadhan momentum meningkatkan rasa empati kita terhadap sesama, agar negeri ini mampu bangkit dari dampak hantaman pandemi,” ujarnya pula.

Menurut dia, semangat empati dan saling berbagi, serta ketaatan masyarakat terhadap perintah untuk berbuat kebajikan yang tumbuh saat Ramadhan dapat menjadi modal untuk mengatasi sejumlah masalah tersebut.

“Agar bangsa ini mampu menjadi bangsa yang memiliki daya saing,” ujarnya lagi.
Baca juga: Menag berpesan jadikan Ramadhan sebagai momentum perkuat solidaritas
Baca juga: Wapres: Puasa momentum tingkatkan "taqarrub" dan introspeksi diri
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: ANTARA