materi di kegiatan ini menjadi masukan bagi adik-adik santri dan mahasiswaSekitar seratusan pelajar mahasiswa dan santri dari Pondok Pesantren Al-Fatah menggelar Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan 1443 Hijriah bertajuk "Pendidikan Vokasi di Kalangan Santri" di Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
"Pak Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto meminta pesantren kilat dilaksanakannya di sini, sekaligus adik-adik belajar menjadi pemimpin, menjadi anggota dewan," kata Ketua Panitia Pelaksana, Ahmad Fahir saat memberikan laporan kegiatan.
Pesantren Kilat Ramadhan itu dibuka oleh Staf Khusus Menaker, Caswiono Rusydi Cakrawangsa, yang didampingi Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Muhammad Ali.
Kegiatan Pesantren Kilat Pendidikan Vokasi di Kalangan Santri pada 2022 mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yakni BPJAMSOSTEK, Kementerian Ketenagakerjaan, DPRD Kota Bogor, Pemerintah Kabupaten Bogor, Taman Safari Indonesia (TSI) Indofood, dan Alfamart.
Berikutnya, PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Tata Jabar, Batamindo Investment Cakrawala, Yayasan Kesejahteraan Karyawan dan Pensiunan ANTARA (YKKPA) dan PDAM Tirta Kahuripan.
Ia menjelaskan sanlat tersebut tidak hanya diisi dengan materi keagamaan, melainkan juga dengan materi-materi terkait pemerintahan, mulai dari program-program ketenagakerjaan, hingga program di tingkat pemerintah daerah (pemda).
Baca juga: Pemkab Bogor dorong santri miliki kompetensi hadapi bonus demografi
Baca juga: SEAMEO-BIOTROP dukung Sanlat Ramadhan kewirausahaan
Fahir menyebutkan, bahasan pokok dalam sanlat itu adalah mengatasi kesenjangan kompetensi kerja dan usaha mandiri antara santri dan lulusan pendidikan non-pesantren pascapandemi COVID-19.
"Materi-materi di kegiatan ini menjadi masukan bagi adik-adik santri dan mahasiswa, sehingga punya pola pikir dan cita-cita, jadi masing-masing bisa memiliki daya saing yang tinggi," katanya.
Materi pertama, mengenai kebijakan strategis Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dalam mendorong pendidikan vokasi di lingkungan pesantren oleh Staf Khusus (Stafsus) Menaker, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa dan Direktur Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Kemenaker, Muhammad Ali.
Kemudian, materi kedua yaitu Strategi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam memperkuat pendidikan vokasi dan kompetensi kerja santri oleh Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor, Saepudin "Gus Udin" Muhtar.
Materi ketiga, yaitu upaya DPRD Kota Bogor dalam mendorong pemerataan akses kerja bagi tamatan pendidikan pesantren dan nonpesantren oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto.
Lalu, materi mengenai jaminan sosial dan perlindungan masa depan pendidikan anak peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenagakerja (BPJAMSOSTEK) oleh perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bogor, Muhammad Taufiq.
Materi terakhir, panel pakar pendidikan dan pengelola sekolah kejuruan dengan pengasuh pesantren praktisi technopreneurship.
Materi dengan tema "Berbagi Pengalaman Mengelola Vokasi SMK dengan Program Tahfizh" dipaparkan oleh pakar pendidikan IPB dan Pendiri SMK Wikrama Grup, Ir Hj Itasia Dina Sulvianti, M.Si dan pengasuh Ponpes Kewirausahaan Al-Khairiyah dan Pemenang Kompetisi Nasional Inovasi Sepeda Air, Kiai Zainullah, S.Pd.I.
Baca juga: Kemenaker harapkan UU Pesantren mudahkan santri akses dunia kerja
Baca juga: Padang gelar pesantren Ramadhan untuk pelajar
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA