Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan bulan Ramadhan 1443 Hijriah sudah sepatutnya menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk mengubah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menjadi lebih bermutu.
"Ramadhan ini harusnya menjadi momentum transformasi, perubahan, ataupun hijrah kita ke arah yang lebih bermutu di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata Muhaimin saat menjadi narasumber dalam webinar Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bertajuk "Media Digital: Upaya Memperkuat Karakter Bangsan dan Bela Negara", seperti dipantau dari Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, ia menyampaikan beberapa langkah yang dapat ditempuh oleh umat Muslim, bahkan juga bangsa Indonesia secara umum, untuk mengubah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menjadi lebih bermutu.
Hal tersebut di antaranya adalah melakukan penguatan dasar-dasar kebangsaan dan mengeksplorasi rasa kebangsaan itu dengan lebih produktif dan kreatif.
Baca juga: Ditjenpas jadikan Ramadhan momentum perkuat keimanan warga binaan
Baca juga: Saat Ramadhan, komunitas Muslim AS berlomba-lomba tingkatkan ibadah
"Kita perlu mengeksplorasi rasa kebangsaan ini dengan lebih produktif dan kreatif, terutama di media sosial. Kita tidak boleh hanya mengandalkan negara dalam mengeksplorasi rasa kebangsaan, tapi negara juga harus tahu diri bahwa Pemerintah berkewajiban menyiapkan dengan baik infrastruktur dan sarana dalam membangun nasionalisme berbangsa dan bernegara di dunia digital," tuturnya.
Dengan demikian, menurut Muhaimin, ide-ide dan kreasi dari kreator-kreator dunia digital ataupun para penggiat media sosial Indonesia akan berkembang sehingga mereka dapat menjadi produsen-produsen nasionalisme yang memberikan ajaran kebangsaan serta rasa cinta Tanah Air yang sesuai dengan perkembangan zaman di tengah masyarakat.
Selanjutnya di tengah era serba digital ini, ujar dia menambahkan, masyarakat Indonesia harus benar-benar menjadi kekuatan pemersatu bangsa dengan menjadikan media sosial dan dunia maya yang digunakan menjadi dunia nyata yang lebih mengedepankan semangat kebersamaan dan gotong royong.
Selain itu, Muhaimin juga menyampaikan pentingnya bagi masyarakat Indonesia untuk berterima kasih kepada para pejuang yang menjaga daerah-daerah perbatasan.
"Kita harus berterima kasih kepada pejuang-pejuang yang sekarang menjaga perbatasan di Laut China Selatan atau di perbatasan Papua. Ini pahlawan-pahlawan yang terus menjadi kekuatan agar kita tetap tenang dalam beragam kegiatan, baik kegiatan ekonomi, ibadah, maupun berbangsa dan bernegara. Perbatasan ini dijaga agar kita tidak menjadi bangsa yang mudah dihancurkan," ujar Muhaimin.
"Ramadhan ini harusnya menjadi momentum transformasi, perubahan, ataupun hijrah kita ke arah yang lebih bermutu di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata Muhaimin saat menjadi narasumber dalam webinar Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bertajuk "Media Digital: Upaya Memperkuat Karakter Bangsan dan Bela Negara", seperti dipantau dari Jakarta, Jumat.
Lebih lanjut, ia menyampaikan beberapa langkah yang dapat ditempuh oleh umat Muslim, bahkan juga bangsa Indonesia secara umum, untuk mengubah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menjadi lebih bermutu.
Hal tersebut di antaranya adalah melakukan penguatan dasar-dasar kebangsaan dan mengeksplorasi rasa kebangsaan itu dengan lebih produktif dan kreatif.
Baca juga: Ditjenpas jadikan Ramadhan momentum perkuat keimanan warga binaan
Baca juga: Saat Ramadhan, komunitas Muslim AS berlomba-lomba tingkatkan ibadah
"Kita perlu mengeksplorasi rasa kebangsaan ini dengan lebih produktif dan kreatif, terutama di media sosial. Kita tidak boleh hanya mengandalkan negara dalam mengeksplorasi rasa kebangsaan, tapi negara juga harus tahu diri bahwa Pemerintah berkewajiban menyiapkan dengan baik infrastruktur dan sarana dalam membangun nasionalisme berbangsa dan bernegara di dunia digital," tuturnya.
Dengan demikian, menurut Muhaimin, ide-ide dan kreasi dari kreator-kreator dunia digital ataupun para penggiat media sosial Indonesia akan berkembang sehingga mereka dapat menjadi produsen-produsen nasionalisme yang memberikan ajaran kebangsaan serta rasa cinta Tanah Air yang sesuai dengan perkembangan zaman di tengah masyarakat.
Selanjutnya di tengah era serba digital ini, ujar dia menambahkan, masyarakat Indonesia harus benar-benar menjadi kekuatan pemersatu bangsa dengan menjadikan media sosial dan dunia maya yang digunakan menjadi dunia nyata yang lebih mengedepankan semangat kebersamaan dan gotong royong.
Selain itu, Muhaimin juga menyampaikan pentingnya bagi masyarakat Indonesia untuk berterima kasih kepada para pejuang yang menjaga daerah-daerah perbatasan.
"Kita harus berterima kasih kepada pejuang-pejuang yang sekarang menjaga perbatasan di Laut China Selatan atau di perbatasan Papua. Ini pahlawan-pahlawan yang terus menjadi kekuatan agar kita tetap tenang dalam beragam kegiatan, baik kegiatan ekonomi, ibadah, maupun berbangsa dan bernegara. Perbatasan ini dijaga agar kita tidak menjadi bangsa yang mudah dihancurkan," ujar Muhaimin.
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA