Minggu, 24 November 2024
Menuju G20

Transformasi digital harus bermanfaat bagi masyarakat

Transformasi digital harus bermanfaat bagi masyarakat
Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto, saat acara virtual T20 "Unleashing Global Urban and Rural Digitalization Potential", Selasa (26/4). (ANTARA/Tangkapan layar)
Kementerian Komunikasi dan Informatika gencar membangun infrastruktur digital agar masyarakat mendapat manfaat dari transformasi digital

"Memastikan masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari masyarakat digital dan bisa berkontribusi terhadap ekonomi digital," kata Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, saat acara virtual T20 "Unleashing Global Urban and Rural Digitalization Potential", Selasa.

Baca juga: Inovasi tata kelola digital jadi kunci transformasi digital global

Melalui pembangunan infrastruktur digital ini, pemerintah ingin memastikan seluruh warga negara bisa mendapatkan akses ke internet yang terjangkau.

Kominfo saat ini sedang membangun menara base transceiver station (BTS) 4G di ribuan lokasi di Tanah Air, termasuk meningkat 1.209 menara yang sudah ada ke jaringan 4G.

Berdasarkan data mereka, dari total 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia, masih ada 12.548 yang belum terjangkau jaringan 4G. Dari lokasi yang belum dialiri 4G itu, sebanyak 9.113 desa dan kelurahan merupakan wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T), yang merupakan wilayah kerja Kominfo.

Sementara itu, 3.435 desa dan kelurahan lainnya dikerjakan oleh operator seluler karena termasuk wilayah komersial.

Baca juga: World Bank ajak anak muda terlibat aktif buat perubahan budaya digital

Selain menara BTS 4G, pemerintah sudah membangun jaringan tulang punggung serat optik nasional Palapa Ring pada 2019 lalu, sepanjang 348.442 kilometer.

Topografi Indonesia membuat tidak semua wilayah bisa terjangkau kabel serat optik, maka itu Kominfo juga sedang membangun satelit multifungsi berkapasitas 150GBps, SATRIA-1, yang dijadwalkan mengorbit pada 2023.

Pemerintah juga berencana membuat dua satelit lainnya, yaitu SATRIA-2 berkapasitas 300GBps dan SATRIA-3 500GBps. Kedua satelit ini diperkirakan beroperasi masing-masing pada 2024 dan 2030.

Selain jaringan 4G, Indonesia juga sudah menggunakan 5G sejak tahun lalu secara terbatas di sejumlah titik. Pemerintah memfasilitasi penggelaran 5G, terutama untuk Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

Terakhir, pemerintah sedang membangun Pusat Data Nasional di empat lokasi, ditargetkan selesai pada 2025.

Transformasi digital tidak hanya soal keberadaan infrastruktur telekomunikasi yang memadai, tapi, juga kecakapan masyarakat untuk menggunakan teknologi.

Untuk itu, pemerintah mengadakan program literasi digital di berbagai tingkatan, antara lain melalui program Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.

Pembangunan infrastruktur dan kecakapan digital masyarakat ini dilakukan untuk mengatasi kesenjangan digital yang masih terjadi di Indonesia.


Baca juga: Kominfo ajak anak muda proaktif ikut pengembangan talenta digital

Baca juga: Menkominfo yakin anak muda bisa sukseskan transformasi digital global
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: ANTARA