Subholding Gas PT Pertamina (Persero), melalui anak usahanya, PT Gagas Energi Indonesia, menyalurkan gas Gaslink di Rest Area Km 72A Jalan Tol Purbaleunyi, Karawang, Jabar, sebagai upaya mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2022 sekaligus pertumbuhan UMKM di area tersebut.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Azis dalam keterangannya di Jakarta, Rabu mengatakan rencananya Gaslink digunakan sebagai bahan bakar utama pujasera dan dapur.
Pada Selasa (26/4/2022), Gagas menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) Gaslink dengan PT Krida Bangun Persada, selaku pengelola Rest Area Km 72A di Kantor Pusat PGN Jakarta.
Setelah penandatanganan, akan dilanjutkan penyaluran gas perdana (gas-in) pada Rabu ini, sehingga saat puncak mudik, pemudik bisa merasakan manfaat energi baik gas bumi.
Faris menyatakan penyaluran gas tersebut menambah cakupan pasar dan menunjukkan utilisasi infrastruktur di luar jaringan pipa (beyond pipeline) gas semakin meluas.
Rest Area Tol Km 72A memiliki konsep sebagai inkubator bagi UMKM naik kelas, sehingga menjadi peluang Subholding Gas Group mendukung ritel, UMKM, dan beberapa proyek ke depannya.
"Penggunaan gas bumi ini juga mendukung area ini menjadi green energy rest area, yang sejalan komitmen transisi energi Pertamina, dan mendukung pertumbuhan UMKM-UMKM. Jadi, kerja sama ini bukan semata-mata kepentingan B2B, tetapi ada pihak lain ikut tumbuh," ujar Faris.
Untuk tahap awal, perkiraan penyaluran gas 250-4.500 m3 per bulan. Selanjutnya, seiring peningkatan kebutuhan, penyalurannya mencapai 10.000 m3 per bulan.
Penyalurannya menggunakan Gaslink CNG berkapasitas 24 m³ per tabung. Ke depan, jika pemakaian meningkat, maka digantikan Gaslink regular yakni truk Gaslink (gas transport module/GTM) dan pressure reducing system (PRS). Sumber gasnya dari SPBG Purwakarta milik Gagas yang berjarak 20 km dari lokasi.
"Rest Area Km 72A ini merupakan rest area pertama menggunakan gas bumi. Ke depan, kami berharap rest area lain menyusul. Selain ramah lingkungan, penggunaan Gaslink juga terbukti meningkatkan efisiensi penggunanya," tambah Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah.
Untuk mendukung kelancaran mudik, Hardiansyah menambahkan Gagas juga menyiagakan SPBG seperti biasa.
"Kami tetap mengoperasikan dan melayani pelanggan Gasku dan Gaslink seperti biasa. Untuk pelanggan Gasku dapat mengisi di SPBG maupun MRU terdekat. Untuk Gaslink, kami akan mengirimkan gas ke lokasi pelanggan," jelasnya.
Sementara itu, Perwakilan Krida, Budi Haryono mengungkapkan penggunaan Gaslink merupakan bentuk tanggung jawabnya menyediakan bahan bakar lebih bersih, reliable, dan efisien untuk penyewa.
"Kami berharap kerja sama ini menjadi role model dan membawa hasil yang menjanjikan untuk seluruh tenant. Adanya gas bumi merupakan kontribusi kita, yang tidak hanya pengusaha besar, tetapi juga UMKM, karena memberikan manfaat dari segi keekonomian," katanya.
Baca juga: PGN salurkan jargas dengan Gaslink Truck
Baca juga: Pertamina: Lebih aman, layanan jargas dan Gaslink di Batam diperluas
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Azis dalam keterangannya di Jakarta, Rabu mengatakan rencananya Gaslink digunakan sebagai bahan bakar utama pujasera dan dapur.
Pada Selasa (26/4/2022), Gagas menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) Gaslink dengan PT Krida Bangun Persada, selaku pengelola Rest Area Km 72A di Kantor Pusat PGN Jakarta.
Setelah penandatanganan, akan dilanjutkan penyaluran gas perdana (gas-in) pada Rabu ini, sehingga saat puncak mudik, pemudik bisa merasakan manfaat energi baik gas bumi.
Faris menyatakan penyaluran gas tersebut menambah cakupan pasar dan menunjukkan utilisasi infrastruktur di luar jaringan pipa (beyond pipeline) gas semakin meluas.
Rest Area Tol Km 72A memiliki konsep sebagai inkubator bagi UMKM naik kelas, sehingga menjadi peluang Subholding Gas Group mendukung ritel, UMKM, dan beberapa proyek ke depannya.
"Penggunaan gas bumi ini juga mendukung area ini menjadi green energy rest area, yang sejalan komitmen transisi energi Pertamina, dan mendukung pertumbuhan UMKM-UMKM. Jadi, kerja sama ini bukan semata-mata kepentingan B2B, tetapi ada pihak lain ikut tumbuh," ujar Faris.
Untuk tahap awal, perkiraan penyaluran gas 250-4.500 m3 per bulan. Selanjutnya, seiring peningkatan kebutuhan, penyalurannya mencapai 10.000 m3 per bulan.
Penyalurannya menggunakan Gaslink CNG berkapasitas 24 m³ per tabung. Ke depan, jika pemakaian meningkat, maka digantikan Gaslink regular yakni truk Gaslink (gas transport module/GTM) dan pressure reducing system (PRS). Sumber gasnya dari SPBG Purwakarta milik Gagas yang berjarak 20 km dari lokasi.
"Rest Area Km 72A ini merupakan rest area pertama menggunakan gas bumi. Ke depan, kami berharap rest area lain menyusul. Selain ramah lingkungan, penggunaan Gaslink juga terbukti meningkatkan efisiensi penggunanya," tambah Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah.
Untuk mendukung kelancaran mudik, Hardiansyah menambahkan Gagas juga menyiagakan SPBG seperti biasa.
"Kami tetap mengoperasikan dan melayani pelanggan Gasku dan Gaslink seperti biasa. Untuk pelanggan Gasku dapat mengisi di SPBG maupun MRU terdekat. Untuk Gaslink, kami akan mengirimkan gas ke lokasi pelanggan," jelasnya.
Sementara itu, Perwakilan Krida, Budi Haryono mengungkapkan penggunaan Gaslink merupakan bentuk tanggung jawabnya menyediakan bahan bakar lebih bersih, reliable, dan efisien untuk penyewa.
"Kami berharap kerja sama ini menjadi role model dan membawa hasil yang menjanjikan untuk seluruh tenant. Adanya gas bumi merupakan kontribusi kita, yang tidak hanya pengusaha besar, tetapi juga UMKM, karena memberikan manfaat dari segi keekonomian," katanya.
Baca juga: PGN salurkan jargas dengan Gaslink Truck
Baca juga: Pertamina: Lebih aman, layanan jargas dan Gaslink di Batam diperluas
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA