Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Laksmi Dhewanthi mengatakan Indonesia mendorong adanya rencana aksi memperkuat kerja sama aksi iklim berbasis kelautan sebagai bagian dari isu prioritas yang diusung dalam forum G20 Environment Deputies Ministerial-Climate and Sustainability Working Group (EDM-CSWG).
"Kita ingin mempunyai satu G20 action plan untuk bisa memperkuat kerja sama terutama ocean-based climate action," ujar Dirjen PPI Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi dalam agenda virtual "Kick Off G20 on EDM-CSWG: Leading for Sustainability", diikuti dari Jakarta, Selasa.
Alasan pemilihan aksi iklim berbasis kelautan itu karena Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar dengan berbagai potensi pada sektor pesisir dan laut.
Hal itu menjadikan isu kelautan dimasukkan dalam salah satu isu prioritas dalam kelompok kerja lingkungan hidup dan iklim G20.
Baca juga: Gerakan Konservasi Air dari Puri Kauhan Ubud sambut G20 di Bali
Baca juga: Pupuk Indonesia pacu pengembangan industri pupuk ramah lingkungan
Dia menjelaskan bahwa KLHK bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengusung isu-isu terkait kelautan di EDM-CSWG.
"Kita juga mengharapkan ada laporan G20 tentang bagaimana rekomendasi-rekomendasi yang bisa mendorong dan memperkuat kerja sama antara G20 dalam mempromosikan berbagai riset, sains, teknologi, inovasi, kebijakan dan strategi yang terkait ocean-based climate action," tuturnya.
Diharapkan melalui rekomendasi tersebut tidak hanya bisa dimaksimalkan upaya penurunan emisi gas rumah kaca lewat sektor pesisir dan laut, tapi juga meningkatkan ketahanan iklim.
Baik rencana aksi maupun laporan tersebut merupakan hasil yang diinginkan dicapai dari salah satu isu prioritas yang didorong pada Presidensi G20 Indonesia.
Indonesia memiliki isu prioritas yaitu mendorong aksi yang terkait dengan pengelolaan lahan dan ekosistem laut demi mendukung upaya-upaya perlindungan lingkungan hidup dan mencapai target perubahan iklim.
Selain itu, Indonesia juga memiliki isu prioritas di forum G20 EDM-CSWG, yaitu mendukung pemulihan berkelanjutan yang lebih kuat dan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan pencapaian target iklim.
Menteri LHK Siti Nurbaya dalam acara yang sama mengatakan penting isu kelautan diangkat sebagai salah satu prioritas baik dari sisi lingkungan hidup maupun perubahan iklim.
"Mengingat potensi blue carbon (karbon biru) khususnya bakau yang begitu tinggi di dalam penurunan emisi gas rumah kaca serta untuk mendorong proses yang lebih maju dalam perundingan UNFCCC," kata Menteri LHK Siti.*
Baca juga: Pakar: G20 momentum membahas isu iklim secara menyeluruh
Baca juga: Masyarakat Desa Lemukih-Bali gencarkan penanaman pohon sesuai tema G20
"Kita ingin mempunyai satu G20 action plan untuk bisa memperkuat kerja sama terutama ocean-based climate action," ujar Dirjen PPI Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi dalam agenda virtual "Kick Off G20 on EDM-CSWG: Leading for Sustainability", diikuti dari Jakarta, Selasa.
Alasan pemilihan aksi iklim berbasis kelautan itu karena Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar dengan berbagai potensi pada sektor pesisir dan laut.
Hal itu menjadikan isu kelautan dimasukkan dalam salah satu isu prioritas dalam kelompok kerja lingkungan hidup dan iklim G20.
Baca juga: Gerakan Konservasi Air dari Puri Kauhan Ubud sambut G20 di Bali
Baca juga: Pupuk Indonesia pacu pengembangan industri pupuk ramah lingkungan
Dia menjelaskan bahwa KLHK bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mengusung isu-isu terkait kelautan di EDM-CSWG.
"Kita juga mengharapkan ada laporan G20 tentang bagaimana rekomendasi-rekomendasi yang bisa mendorong dan memperkuat kerja sama antara G20 dalam mempromosikan berbagai riset, sains, teknologi, inovasi, kebijakan dan strategi yang terkait ocean-based climate action," tuturnya.
Diharapkan melalui rekomendasi tersebut tidak hanya bisa dimaksimalkan upaya penurunan emisi gas rumah kaca lewat sektor pesisir dan laut, tapi juga meningkatkan ketahanan iklim.
Baik rencana aksi maupun laporan tersebut merupakan hasil yang diinginkan dicapai dari salah satu isu prioritas yang didorong pada Presidensi G20 Indonesia.
Indonesia memiliki isu prioritas yaitu mendorong aksi yang terkait dengan pengelolaan lahan dan ekosistem laut demi mendukung upaya-upaya perlindungan lingkungan hidup dan mencapai target perubahan iklim.
Selain itu, Indonesia juga memiliki isu prioritas di forum G20 EDM-CSWG, yaitu mendukung pemulihan berkelanjutan yang lebih kuat dan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan pencapaian target iklim.
Menteri LHK Siti Nurbaya dalam acara yang sama mengatakan penting isu kelautan diangkat sebagai salah satu prioritas baik dari sisi lingkungan hidup maupun perubahan iklim.
"Mengingat potensi blue carbon (karbon biru) khususnya bakau yang begitu tinggi di dalam penurunan emisi gas rumah kaca serta untuk mendorong proses yang lebih maju dalam perundingan UNFCCC," kata Menteri LHK Siti.*
Baca juga: Pakar: G20 momentum membahas isu iklim secara menyeluruh
Baca juga: Masyarakat Desa Lemukih-Bali gencarkan penanaman pohon sesuai tema G20
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA