Minggu, 24 November 2024

Hidayat Nur Wahid salurkan bingkisan program 2 Juta Paket Ramadhan PKS

Hidayat Nur Wahid salurkan bingkisan program 2 Juta Paket Ramadhan PKS
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. (ANTARA/HO-MPR RI)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyalurkan 20.000 ribu paket berbuka puasa dan 660 bingkisan Lebaran kepada masyarakat sebagai bagian dari program 2 Juta Paket Ramadhan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, paket bingkisan tersebut terdiri atas sembilan bahan pokok (sembako) dan tunjangan hari raya (THR) bagi para yatim, kaum dhuafa, pengurus masjid, ustaz, serta dai di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Malaysia, dan Taiwan.

"Alhamdulillah, ini adalah bagian dari kontribusi kami untuk menyemarakkan Ramadhan dan menyukseskan program PKS, yakni membagikan 2 juta takjil serta iftar. Kami juga mengapresiasi para pengurus masjid, kiai, dan ustaz serta ustazah, yang telah melayani dan memberikan bimbingan langsung kepada masyarakat," kata Hidayat.

Dia berharap pembagian takjil dan bingkisan Lebaran itu dapat menguatkan kohesi atau keterikatan sosial, persaudaraan antarsesama Muslim, serta menjadi ibadah bagi kebaikan umat dan bangsa.

Sebelumnya, Minggu (24/4), Hidayat berpesan agar Ramadhan dan ibadah puasa dapat meningkatkan motivasi umat Muslim untuk berkreasi dan berprestasi. Hal itu disampaikan saat dia mengikuti secara daring kegiatan berbagi takjil kepada Muslim Taiwan yang diikuti pula oleh diaspora Muslim Indonesia dari Jepang, Inggris, Qatar, Swiss, dan Brunei.

Baca juga: Wakil Ketua MPR kecam penyerbuan Masjid Al-Aqsha

Kreasi dan prestasi itu, lanjutnya, dapat dilakukan melalui kegiatan berbagi dan melayani masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional.

"Hal tersebut merupakan perwujudan takwa dan bukti bahwa Islam memang agama yang rahmatan lil alamin atau rahmat untuk semesta alam," tambahnya.

Dia juga menilai bulan suci Ramadhan merupakan momentum penyatuan umat Islam dengan sesama melalui takwa dan perilaku kebaikan.

"Artinya, umat Islam jangan memosisikan diri sebagai umat yang terpisah dan sendirian, sehingga bisa terus dipojokkan atau bahkan diasingkan, tetapi umat Islam merupakan bagian dari kebaikan global yang dalam sejarahnya terus berkontribusi positif pada peradaban dunia. Itu semuanya merupakan ajaran dan inspirasi Ramadhan," jelasnya.

Bahkan, menurutnya, banyaknya apresiasi terhadap umat Islam yang menjalankan ibadah puasa berpuasa dari negara-negara dengan minoritas penduduk yang beragama Islam, seperti Amerika Serikat, Rusia, serta Inggris.

Hal itu menandakan di tengah banyaknya masalah global, Islam dan umatnya melalui ibadah puasa Ramadhan mampu menghadirkan harmoni dan dihormati oleh sesama umat manusia, katanya.

"Dengan berpuasa di bulan Ramadhan ini, umat Islam tidak hanya menghadirkan kesalehan individual, tetapi juga kesalehan sosial berskala global, yakni berupa saling berbagi, membantu, dan menghargai dengan lingkup mulai dari skala lokal hingga global," ujarnya.

Baca juga: PKS: Elit politik harus belajar dari Natsir jaga integrasi nasional
Baca juga: Hidayat Nur Wahid: Perbedaan awal Ramadhan momentum penguat toleransi
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: ANTARA