Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) Kemaritiman dan Investasi (Marves) Ayodhia G L Kalake mengatakan Indonesia optimistis mampu memberikan multiplier effect (efek berganda) bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dunia melalui Presidensi G20.
“Mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia optimistis mampu memberikan multiplier effect bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dunia yang selama pandemi Covid-19 mengalami krisis multidimensi,” ujar Ayodhia G L Kalake dalam Forum Wartawan Kemenko Marves: Mengawal Gelaran Presidensi G20 Indonesia di Bali, Selasa.
Melalui tema tersebut, Indonesia mengajak seluruh negara untuk saling bahu membahu pulih bersama, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Tahun 2022 ini, lanjut dia, Indonesia memperoleh kehormatan untuk menyelenggarakan perhelatan penting tersebut dengan mengusung tiga isu prioritas, yaitu pembangunan arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.
Presidensi G20 diharapkan dapat berperan dalam memulihkan kondisi perekonomian dunia, menggerakkan kembali seluruh sektor, serta memperkuat fondasi berkelanjutan menuju masa depan yang lebih sejahtera.
Sejak G20 dibentuk pada 1999, Indonesia pertama kalinya ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan forum kerja sama multilateral tersebut, kata dia.
Sementara itu, ia menyadari bahwa salah satu pihak yang memiliki peran besar untuk menyukseskan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia adalah media.
“Oleh sebab itu, pada kesempatan ini saya mengajak teman-teman media untuk mendukung pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia khususnya di bidang komunikasi dan diseminasi narasi publik yang terintegrasi di bawah koordinasi Kemenkominfo yang memimpin orkestrasi komunikasi secara efektif, masif, dan tepat sasaran,” kata dia.
Ia berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan opini positif dan konstruktif atas pelaksanaan kegiatan Presidensi G20 Indonesia dengan menerapkan pendekatan intermestik dalam mengimplifikasi informasi Presidensi G20 Indonesia kepada masyarakat domestik dan internasional, terutama dalam menggaungkan informasi terkini dari penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.
“Kami berharap rekan-rekan media dapat menjadi jembatan informasi bagi masyarakat yang ingin mengetahui peran Indonesia dalam forum internasional tersebut,”
Sebagai Ketua Sekretariat Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20, Kemenko Marves bertugas untuk mengoordinasikan rangkaian persiapan Presidensi G20, yang mencakup lima bidang, yakni bidang logistik dan infrastruktur, bidang komunikasi dan media, bidang side events, bidang pengamanan, dan bidang protokol kesehatan.
Nantinya, lanjut dia, media dapat berkoordinasi dengan Kemenkominfo dalam melakukan liputan terkait pelaksanaan Presidensi tersebut.
Panitia juga akan menyiapkan Media Center sebagai pusat data dan informasi, baik berupa dokumentasi, siaran pers, dan konten-konten lainnya yang dapat dibagikan dan dimanfaatkan untuk penyebaran informasi secara luas kepada publik.
Selain itu, akan tersedia pula ruang kerja bersama yang diharapkan dapat memperlancar pekerjaan media.
“Sebagai informasi tambahan, Pemerintah Indonesia juga sudah mempersiapkan infrastruktur terkait seperti VVIP Lounge di Bandara Ngurah Rai untuk menyambut kedatangan kepala negara atau leaders, rumah sakit berstandar internasional di kawasan Nusa Dua, serta perbaikan infrastruktur dasar,” kata Ayodhia.
Dalam penyelenggaraan KTT G20 nanti, Pemerintah Indonesia akan menggunakan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL BB) yang diproduksi di Indonesia sebagai kendaraan resmi kepala negara (leaders) serta kendaraan operasional.
Hal ini sebagai showcase sekaligus menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon dari penggunaan bahan bakar fosil, ujar dia.
Baca juga: Kominfo hadirkan "media center" khusus Presidensi G20 Indonesia
Baca juga: Kominfo dorong sinergitas media agar G20 teramplifikasi maksimal
Baca juga: Kemenko Ekonomi dorong media massa gaungkan Presidensi G20 RI
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
Sumber: ANTARA