Kamis, 21 November 2024
Jalur Serpa

Retno: Indonesia ciptakan situasi nyaman selama Pertemuan Menlu G20

Retno: Indonesia ciptakan situasi nyaman selama Pertemuan Menlu G20
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberi keterangan kepada wartawan menjelang puncak Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri (FMM) G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/7/2022). Pertemuan tingkat Menlu G20 tersebut akan berlangsung Jumat (8/7). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/hp.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia berusaha menciptakan situasi yang nyaman selama Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign Ministers’ Meeting/FMM) di Nusa Dua, Bali, pada 7-8 Juli 2022.

“Sejak awal pertemuan ini, kita terus melakukan konsultasi dan komunikasi dengan semua negara anggota. Dan kita sudah sampaikan bahwa kita ingin menciptakan atmosfer yang comfortable bagi semua,” kata Retno ketika ditemui di sela-sela FMM G20 di Nusa Dua, Kamis.

Dengan pendekatan dan konsultasi terus-menerus, kata dia, pertemuan tersebut menjadi momentum penting di mana seluruh pemain utama di dunia duduk bersama guna mendiskusikan berbagai isu global terkini, termasuk perang Rusia-Ukraina.

Untuk mendukung kenyamanan seluruh negara yang hadir, pertemuan para menlu dan kegiatan lain di luar pertemuan tersebut didesain secara opsional dan informal.

Mengenai ketidakhadiran negara-negara G7 dalam jamuan makan malam FMM G20 sebagai bentuk protes atas keikutsertaan Menlu Rusia, Retno mengatakan hal tersebut telah dikomunikasikan sebelumnya kepada Indonesia sebagai Presiden G20.

“Dan saya sampaikan, saya bisa paham posisi Anda. Karena semua harus merasa comfortable. Untuk hadir di sini saja, saya sudah apresiasi. Mereka telah mengambil upaya yang sangat luar biasa sehingga mereka memutuskan dapat hadir di sini dan ingin menunjukkan komitmen semua negara anggota G20 terhadap G20,” tutur Retno.

Absennya negara-negara tersebut dalam kegiatan informal G20, menurut Retno, bukan sesuatu yang mengejutkan bagi Indonesia.

“Jadi tidak ada surprise sama sekali. Indonesia sebagai host country menghormati posisi masing masing negara,” kata dia.

FMM G20 akan membahas dua isu utama yaitu penguatan multilateralisme serta ketahanan pangan dan energi.

Pertemuan tersebut dihadiri menlu anggota G20, perwakilan 10 negara yang diundang termasuk di antaranya Ukraina, serta perwakilan organisasi internasional.

Baca juga: Australia tegaskan dukung presidensi G20 RI di tengah kesulitan
Baca juga: Indonesia, Korsel sepakat bahas pemulihan rantai pasokan global di G20
Baca juga: Fiji apresiasi undangan G20 Indonesia untuk wakili negara kepulauan

Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: ANTARA