Kegiatan Lain

Indonesia tekankan keseimbangan aliran data lintas batas negara

Indonesia tekankan keseimbangan aliran data lintas batas negara
Chair DEWG G20 Presidensi Indonesia yang juga Sekjen Kementerian Kominfo Mira Tayyiba (kanan) didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan (kiri) menyampaikan pidato dalam Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 pada hari terakhir di Labuan Bajo, NTT, Jumat (22/7/2022). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Indonesia menekankan pentingnya keseimbangan aliran data lintas batas negara agar bisa mengembangkan potensi ekonomi digital.

Baca juga: Delegasi DEWG G20 puji Labuan Bajo

"Keterkaitan ini telah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memaksimalkan potensi teknologi baru, seperti Big Data Analytic, Internet of Things (IoT), Blockchain, dan Artificial Intelligent Technology. Untuk mengakses data, maka membutuhkan data, karena data adalah kunci untuk membuka pasar digital," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam Lokakarya Identifikasi Langkah-langkah Penyeimbangan Kepentingan bagi Multistakeholder pada Arus Data Lintas Batas di Nusa Tenggara Timur, dalam siaran pers, Sabtu.

Pemerintah mendorong diskusi untuk menemukan kesamaan dalam pengaturan dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan aliran data lintas batas negara. Hal ini dipandang bisa memaksimalkan potensi internet dan mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi ekonomi digital.

Semuel menilai setiap negara mengembangkan kebijakan perlindungan data pribadi berdasarkan sistem hukum dan budaya mereka.

"Kepercayaan tampaknya menjadi elemen yang perlu digunakan untuk mengatasi kekurangan kerangka hukum yang selaras untuk perlindungan data pribadi," kata Semuel.

Baca juga: Hari terakhir DEWG tekankan penguatan tata kelola data lintas negara

Jutaan sistem komputer di seluruh dunia dalam jaringan internet menciptakan peluang dan tantangan bagi perekonomian dunia. Kondisi seperti ini membuat setiap orang bisa melakukan aktivitas bisnis, bahkan menciptakan bentuk bisnis baru.

Lokakarya tersebut, bagian dari acara Presidensi G20 Indonesia, bertujuan memajukan identifikasi kesamaan, komplementaritas dan elemen konvergensi untuk mendorong interoptabilitas masa depan.

Kominfo menilai perlu pertukaran pandangan dan sudut pandang tentang praktik terbaik di masing-masing negara supaya keseimbangan tata kelola dan aliran data lintas batas negara ditemukan.

"Workshop ini juga menjadi acuan untuk mendukung kemajuan Data Free Flow dengan Trust (DFFT) dan diskusi terkait Cross Border Data Flow (CBDF) yang menekankan pada langkah-langkah teknis dan nonteknis yang diperlukan untuk kegiatan digital lintas batas," kata Semuel.

Pertemuan ini dihadiri Chair Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia, Mira Tayyiba; Inspektur Jenderal Kominfo, Doddy Setiadi; Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Komunikasi dan Media, Widodo Muktiyo; National Knowledge Partners; Global Knowledge Partners; delegasi negara anggota G20; delegasi negara tamu; organisasi internasional; dan asosiasi bisnis.



Baca juga: Kominfo ajak masyarakat cepat beradaptasi dan kuasai teknologi digital

Baca juga: Kopi Flores yang mendunia lewat Pertemuan Ketiga DEWG G20 Labuan Bajo

Baca juga: Generasi muda diminta berpartisipasi dalam transformasi digital
Anda dapat menterjemahkan, menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).

Sumber: ANTARA